Berita

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung /Net

Politik

Ternyata Seskab Rindu Sosok Fahri Hamzah Dan Fadli Zon, Pramono: Saya Sampai Cari Di Twitter

RABU, 04 MARET 2020 | 21:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rupanya Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung merindukan sosok Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Dalam sebuah acara talkshow di Jakarta, politikus PDIP ini mengaku rindu akan kritikkan duo pimpinan DPR 2014-2019 itu.

"Saya pribadi kehilangan orang-orang seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon, untuk mengkritisi pemerintahan ini, karena itu menjadi vitamin," kata Pramono dalam acara "Meneguhkan Kembali Cita-cita Reformasi" di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (4/3).

Mulanya, Pramono berbicara mengenai stabilitas politik Indonesia yang sudah dirangkul. Namun, politik layaknya membutuhkan oposisi.

"Tapi kalau stabilitas politiknya dirangkul dan betul-betul stabil, tidak ada dinamika, kritik, sebetulnya juga tidak baik. Karena salah satu kelemahan bangsa timur, kalau tidak ada oposisi, tidak ada yang mengkritik, maka yang mengkritik, yang menjadi musuh biasanya temannya sendiri," kata Pramono blak-blakan.

Secara mengejutkan ia berterus terang mengecek twitter Fahri Hamzah, Fadli Zon, atau Rocky Gerung untuk mendapatkan informasi kritikan.

"Bahkan, kadang-kadang ketika di berita enggak ada, saya sampai cari Twiter-nya Pak Fahri, Pak Fadli, Rocky Gerung, kenapa kok enggak bersuara yang membuat kita bergairah," ujar Pramono diiringi gerrr beberapa tamu undangan yang hadir dan tepuk tangan.

Saat ini, 74 persen parlemen merupakan koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan dukungan mayoritas, kritik kurang bergaung dari parlemen untuk pemerintah.

"Sekarang ini pemerintah 74 persen dukungan di parlemen. Kalau tidak ada partner tidak ada mitra, tidak ada yang mengawal, tidak ada yang mengontrol, tidak ada yang mengkritisi, maka saya pribadi kehilangan orang-orang seperti Fahri Hamzah, Fadli Zon untuk mengkritisi pemerintahan ini, karena itu menjadi vitamin," ujar Pramono.

Pramono berharap ke depan masyarakat tak segan mengkritik pemerintah. Sebab, menurut dia, sinergitas dan kolaborasi antara lembaga masyarakat sipil dan pemerintah sangat dibutuhkan.

"Ruang publik harus dibuka seluas-luasnya. Kritik harus diberikan karena saya meyakini sebuah pemerintah yang baik adalah pemerintah yang dikritik dengan keras, tanpa kritik tidak menjadi vitamin, tidak akan bisa," ujar Pramono.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya