Berita

Polisi membantah ada panic buying di masyarakat/Net

Presisi

Polsek Kelapa Gading Bantah Warga Panic Buying Akibat Corona

RABU, 04 MARET 2020 | 13:32 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Usai Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang WNI positif terkena virus corona, Senin (2/3), media sosial ramai oleh video masyarakat ramai berbelanja kebutuhan pokok di salah satu pusat perbelanjaan di wilayah Kepala Gading. Suasana yang menunjukkan panic buying ini sempat diunggah akun Instagram @jktinfo.

Namun, pihak kepolisian dengan tegas membantah ada panic buying. Apa yang viral di media sosial itu dipastikan bukan panic buying. Hal ini dipastikan setelah polisi meminta keterangan pengelola Lotte Mart Kelapa Gading yang disebut diserbu warga.

"Enggak ada (panic buying). Penumpukan itu hal biasa. Kalau menurut manajemen, itu kan bertepatan dengan awal bulan, belanja bulanan," kata Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Rango Siregar, saat dikonformasi, Rabu (4/3).


Tidak adanya panic buying di Kelapa Gading diperkuat oleh keterangan salah satu warga yang membeli saat kejadian. Dia mengaku memang biasa belanja bulanan di sana dengan barang belanjaan yang cukup banyak.

Meski tidak ada panic buying, kepolisian tetap melakukan langkah antisipasi agar ke depannya hal ini tidak sampai terjadi. Salah satunya yang dilakukan Polres Metro Jakarta Utara dengan memasang spanduk berisi imbauan di semua retail di kawasan Jakut dengan bunyi yang unik.

"Iya (pemasangan spanduk) untuk menghindari rebutan ataupun lainnya sehingga menjadi masalah baru, makanya kita mengimbau," kata Rango.

Untuk diketahui, Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara memasang spanduk di retail-retail di wilayahnya, untuk mencegah aksi membeli barang dalam jumlah banyak karena panik akibat virus corona.

Pemasangan spanduk dilakukan Selasa (3/3). Lotte Mart Kelapa Gading dipilih menjadi tempat pemasangan spanduk ini. Sebab, sempat ada video viral tempat ini yang diserbu pembeli lantaran panik Indonesia sudah ada pasien positif corona.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya