Berita

Foto: Istimewa

Publika

Kopi Mukidi Yogyakarta: Secangkir Kopi, Ada Cerita, Banyak Saudara Dan Penuh Cinta

SABTU, 29 FEBRUARI 2020 | 22:50 WIB

APRESIASI masyarakat terhadap  perkembangan kopi Nusantara sangat  menarik dalam beberapa tahun belakangan ini.

Ngopi sepertinya menjadi keharusan yang wajib dijalani dalam ritual harian. Entah karena tuntutan jasmani atau sosial. Bujet untuk ngopi pun pasti disediakan.

Berkembangnya apresia masyarakat terhadap kopi Nusantara ini tentu menggembirakan bagi perintis usaha kecil, karena tidak semua penyedia gerai kopi datang dari  pemodal besar.


Justru usaha kecil masyarakat yang harus digiatkan untuk merasakan booming kopi di Indonesia.

Kopi-kopi di Nusantara semakin mendapatkan hati di tengah masyarakat, bahkan dulu nama-nama kopi yang tidak terdengar kita kita akrabi dan bahkan kita sukai. Gerai kopi yang bermunculan hadir dengan visinya masing-masing.

Sedikit diantaranya dilandasi dengan keinginan untuk memberikan  edukasi kopi kepada masyarakat luas. Mukidi, 42, petani sekaligus pemilik Rumah Kopi Mukidi di Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Temanggung, salah satunya. Dengan tiga  rumah kopi yang sudah ia miliki, bermitra dengan Homestay Omah Pitoe, Cerita Kopi Mukidi Yogyakarta dibuka 29 Februari 2020.

Cerita Kopi Mukidi Yogyakarta ini untuk mendekatkan pecinta kopi Temanggung untuk bisa menikmati aroma kopi gunung yang khas di pusat kota Yogyakarta. Selain itu, Omah Pitoe yang 80 persen tamunya dari manca negara juga memiliki misi yang sama untuk membawa  kopi Temanggung mendunia.

Mukidi percaya, ada banyak cerita dalam secangkir kopi. Karena  melalui kopi pula, komunikasi dan banyak informasi bisa saling dipertukarkan.

“Secangkir kopi, ada cerita, banyak saudara dan penuh cinta”, begitulah jargon produk kopi Mukidi, seperti yang disampaikan dalam pembukaan Cerita Kopi Mukidi Yogyakarta.

“Tidak hanya  membuka gerai kopi, tetapi kami juga ingin mendukung komunitas-komunitas  budaya untuk bisa berkreasi di tempat kami,” ujar Retta Simson, pengelola Cerita Kopi Mukidi Yogyakarta.

Di kedai kopinya. Ia membuka diri untuk bisa menjadi tempat  diskusi baik terkait kopi ataupun kebudayaan.

“Ngopi itu budaya dan juga dengan kopi bisa menghidupkan kebudayaan yang ada di Yogyarta dan sekitarnya, tambah Retta. Selama ini di Omah Pitoe juga sudah mengadakan kelas pembuatan jamu, kelas kopi, kelas batik dan juga gamelan. Ia pun membuka diri agar Cerita Kopi Mukidi Yogyakarta juga menjadi tempat berkumpul wartawan yang ada di  Yogyakarta.

Pembukaan Cerita Kopi Mukidi Yogyakarta ini diwarnai dengan bincang “Kopi Tak Pernah Salah” dengan narasumber Mukidi, yang selama ini dikenal sebagai pencetus kemandirian petani.

Kemandirian Mukidi memulai bisnis kopi dimulai dengan budi daya kopi pada 2001 di lahan seluas 1 hektare di daerah Wonotirto, Kecamatan Bulu.

Selain di Yogyakarta, Mukidi juga memiliki 3 outlet di Temanggung yaitu Rumah Mukidi di Parakan, Kopi Mukidi Pringsurat, dan Kopi Mukidi Growo. Di masa depan, ia berencana mengembangkan sekolah kopinya dengan menawarkan paket berbagai kelas yang akan dikombinasikan dengan paket wisata.

Emmy Kuswandari

Praktisi Public Relations

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya