Berita

Didi Irawadi/Net

Politik

Demokrat Minta Pimpinan Dewan Rasakan Derita Korban Jiwasraya

SABTU, 29 FEBRUARI 2020 | 17:39 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Partai Demokrat menyayangkan sikap Ketua DPR Puan Maharani hingga hari ini belum merespon usulan pansus Jiwasraya.  

Padahal, kata Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi, kerugian megakorupsi Jiwasraya berada pada angka Rp. 17 triliun.

“Saya tidak habis pikir ada apa ini, padahal jelas-jelas kerugian negara luar biasa besarnya. Malah sekarang ini sudah meningkat menjadi 17 triliun. Betapa super gila mega korupsi ini,” kata Didi kepada wartawan, Sabtu (29/2).


Anggota DPR RI ini mengingatkan agar pimpinan DPR tak menutup mata mengingatkan permasalahan Jiwasraya merupakan megaskandal yang harus cepat dituntaskan.

“Apakah pimpinan sudah buta hatinya, tidakkah mereka bisa merasakan, bahwa lebih dari 5,5 juta pemegang polis menjadi korban penjarahan uang rakyat ini? Belum lagi jika dihitung jumlah keluarganya," katanya.

"Maka sudah pasti korban mega korupsi jiwasraya ini adalah puluhan juta rakyat Indonesia. Betapa naasnya nasib jutaan rakyat Indonesia tersebut,” tekannya.

Banyak dari korban jiwasraya ini, mengadu, menangis dan nyaris putus asa, karena uang yang mereka simpan tersebut untuk jaminan kematian dan hari tua, untuk membayar uang sekolah anak, keperluan mendadak karena sakit tidak jelas lagi rimbanya.

“Tidakkah ini belum cukup untuk menyentuh hati nurani para pimpinan DPR?” dia mengingatkan

Agar tidak timbul spekulasi negatif seolah-olah pimpinan DPR tidak serius dan tidak sungguh-sungguh dalam pengungkapan kasus Jiwasraya, Didi menekankan untuk segera melanjutkan proses pembentukan Pansus Jiwasraya dengan menggunakan hak angket.

"Maka disana akan terjawab siapa-siapa anggota dewan, siapa-siapa fraksi di DPR yang masih empati pada nasib rakyat dan mau berjuang total membongkar kejahatan asuransi terbesar ini," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya