Berita

Ketua HIPPI DKI, Sarman Simanjorang/RMOL

Nusantara

Tanggapi Cukai Kantong Plastik, HIPPI DKI: Bikin Ekonomi Tambah Tertekan!

JUMAT, 28 FEBRUARI 2020 | 23:20 WIB

Rencana pengenaan cukai untuk kantong plastik yang telah disetujui oleh Komisi XI DPR RI (19/2) dinilai tidak tepat oleh Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta. Menurut HIPPI kebijakan tersebut akan menekan kondisi perekonomian.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua HIPPI DKI Jakarta, Sarman Simanjorang yang ditemuu usai menghadiri diskusi "Kerugian Jakarta Akibat Banjir" di Penang Bistro Jakarta, Jum'at (28/2)

"Kita dari pengusaha agak keberatan diberlakukan di saat ini. Karena apa, kondisi kita ini kan kondisi ekonominya jadinya tertekan," ujar Sarman.

Sarman memandang, efek cukai kantong plastik juga berdampak pada daya beli masyarakat yang dinilai akan menurun karena biaya cukai kemasan produk yang dibebankan kepada konsumen.

"Nantinya, dengan adanya cukai plastik ini, yang terbebani juga siapa? ya masyarakat juga, konsumen. Karena plastik akan dibebankan kepada konsumen itu harganya," jelasnya.

"Berarti kan nanti barang-barang yang pakai kemasan plastik mau tidak mau naik, kalau itu naik nanti daya beli masyarakatnya bisa menurun," sambungnya.

Sarman menganggap keputusan terkait pengenaan cukai untuk kantong plastik ini tidak tepat jika dilaksanakan pada saat perekonomiaan negara belum stabil seperti sekarang ini.

Meskipun demikian, Sarman mendukung adanya larangan penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan domestik. Sarman menegaskan hal tersebut dikarenakan masyarakat dinilai belum bijak dalam konteks perilaku penggunaan plastik.

"Kita juga setuju untuk dibatasi. Karena pertama perilaku masyarakat kita masih belum sesuai harapan kita. Membuang sampah masih tidak pada tempatnya. banjir kemarin kita lihat, viral itu videonya, yang ngambang itu apa semuanya, sampah plastik semua gitu loh," pungkasnya. (16Mun)

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya