Berita

Pengamanan virus corona/ Net

Politik

Pukulan Saudi

JUMAT, 28 FEBRUARI 2020 | 17:15 WIB

PELARANGAN terbang ke Saudi untuk jemaah umrah cukup mengejutkan dan mendadak sehingga jemaah yang sudah siap terbang di bandara pun tak jadi berangkat.

Jemaah yang sedang transit di Singapura serta yang sudah tiba di bandara Jeddah pun konon ada yang mesti terbang kembali. Luar biasa kasus virus corona memberi dampak.

Masalahnya Indonesia yang dikelompokkan sebagai negara terdampak virus corona oleh Saudi ini justru sedang tenang saja dalam menangani mendunianya serangan Covid 19 ini. Menkes Terawan malah cenderung mengentengkan dan membela bela China.

Pemerintah ajaibnya menganggarkan 71 milyar untuk "influencer" yang membantu kedatangan wisatawan ke Indonesia. Negara lain menutup, Indonesia membuka.

Larangan umrah dari Saudi memukul Indonesia. Di samping travel ikut kalang kabut menjawab keresahan jama'ah juga Pemerintah seperti dibuka belangnya yaitu menutup-nutupi dampak virus corona di Indonesia. Pemerintah Barat mengingatkan penanganan yang lebih baik.

Budaya menutup nutupi para pemimpin negara sepertinya belajar dari Pemerintah China. Pandai berbohong. Demi investasi atau kunjungan wisata dikorbankan kewaspadaan dan pengamanan. Maklum sedang babak belur dihajar hutang besar dan korupsi. Pusing tujuh keliling yang diobati oleh bohong dan pencitraan.

Dunia melihat Indonesia sembrono, mungkin amburadul, dalam mengatasi wabah virus corona. Bila tetap seperti ini bukan mustahil virus ini akan merontokkan kredibilitas pemimpin negara. Virus yang bisa melumpuhkan perekonomian.

Jika sampai pada tahap ini dosa pemerintah tak terampuni. Artinya ia harus menyerahkan kekuasaan pada yang lebih mampu. Virus adalah tentara Allah yang bisa memporakporandakan keangkuhan dan ketidakpedulian pemimpin negara.

Saudi memukul negeri. Jamaah resah. Kemenag tak berdaya. Biro Perjalanan menunggu kebijakan yang tak jelas akan batas waktunya. Bukan saja umroh yang tertunda mungkin ibadah haji pun terancam ketidakpastian. Masih ditunggu perkembangan.

Intinya sikap pemerintah Indonesia jangan ikut ikutan gaya dan pola pemerintah RRC yang komunis.

M Rizal Fadillah

Pemerhati politik

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya