Berita

Jaya Suprana/Istimewa

Jaya Suprana

Media Anti Sosial

JUMAT, 28 FEBRUARI 2020 | 08:03 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

BERBAGAI definisi bermunculan terhadap apa yang disebut sebagai media sosial. Antara lain Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".  

Sosial
Disebut sebagai media sosial akibat memang memiliki potensi personal sekaligus sosial cukup dahsyat. Setiap insan manusia bisa mendayagunakan media sosial dengan fasilitas jaringan internet secara personal, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal, dan dilakukan sendiri tanpa memerlukan tim karyawan untuk berkomunikasi dengan masyarakat di segenap pelosok dunia.


Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, dan memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.

Media sosial mendemokrasikan teknologi telekomunikasi digital untuk saling berbagi ide, bekerja sama, berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas.

Intinya, menggunakan media sosial menjadikan seseorang sebagai alat aktualisasi diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, aktualisasi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan media sosial berkembang begitu pesat.  

Anti Sosial
Namun di sisi lain, media sosial ibarat pisau bermata dua. Bisa positif, bisa negatif. Bisa konstruktif, bisa destruktif.

Akibat kendali penggunaan medsos memang sepenuhnya bersifat personal pada diri pribadi setiap insan manusia, maka medsos juga potensial digunakan secara buruk terhadap kepentingan sosial.

Medsos dapat leluasa digunakan untuk menghujat, menghina, melecehkan orang atau kelompok lain. Medsos potensial untuk menyebar fitnah seperti halnya surat kaleng.

Berita hoax baik sengaja maupun tidak sengaja oleh pembuatnya maupun penyebarnya ganas merajalela di blantika media sosial.

Medsos rawan disalahgunakan sebagai media untuk menipu publik yang terlanjur percaya kepada medsos.

Penguasa leluasa memanfaatkan potensi medsos sebagai kosmetik public-relations untuk menutupi keburukan kebijakan mereka.

Medsos didayagunakan politisi sebagai senjata ampuh untuk membunuh karakter pihak lawan politik. Janji-janji manis diobral pada saat kampanye pemilu lewat medsos.

Para penyalahguna medsos kreatif menciptakan bentuk-bentuk kriminal baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Bahkan lahir bentuk perang baru yaitu perang medsos antarnegara yang rawan tergelincir menjadi perang sungguhan.

Apabila disalahgunakan, maka sukma sosial pada medsos langsung hilang-lenyap. Setelah kehilangan sukma sosialnya, maka media sosial lebih layak disebut sebagai media anti sosial.  

Penulis pembelajar peradaban dan kebudayaan dunia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya