Berita

Tim LKHB PGRI dan Dispendik Sleman saat berkunjung ke tersangka guru/RMOL

Hukum

Ternyata Penggundulan Atas Permintaan 3 Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi

RABU, 26 FEBRUARI 2020 | 22:15 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Banyak pihak terutama dari kalangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengecam penggundulan rambut ketiga orang tersangka kasus susur sungai yang mengakibatkan 10 siswa SMPN 1 Turi.

Justru, dari pengakuan ketiga tersangka, pengundulan itu atas permintaan mereka. Alasannya untuk keamanan di dalam tahanan. Sebab jika mereka berbeda tentunya akan menjadi perhatian bagi tahanan lainnya.

Para tersangka meyakini jika dalam keadaan gundul dan memakai baju tahanan, tentunya tersamarkan. Mereka menegaskan jika pengundulan itu bukan inisiatif polisi melainkan permintaan para tersangka.


“Digunduli ini memang permintaan kami. Pertama untuk faktor keamanan. Jika tidak gundul akan jadi perhatian, jika gundul pasti agak tersamar, sehingga agak tenang. Bagi kami tidak ada masalah,” demikian penjelasan salah satu tersangka berinisial IYA, 37 yang dibenarkan oleh dua tersangka yang lain.

Peryataan IYA ini disampaikan saat mereka ditengok oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Arif Haryono dan Tim LKBH PGRI di Mapolres, Sleman, Rabu (26/2).

Arif menjelaskan, para tersangka mengakui bahwa selama menjalani proses hukum mereka merasa tidak tertekan dan dintimidasi, bahkan diperlakukan dengan baik oleh petugas. Bahkan ketika penjaga tahanan datang selalu membesarkan hati dan memberikan support.

“Ini sudah menjadi risiko dan harus dipertanggungjawabkan. Pertama tanggungjawab kepada Allah, kedua kepada keluarga korban dan ketiga tanggungjawab kepada hukum,” paparnya.

Mereka mengaku siap menjalani proses hukum dengan sebaik mungkin, sesuai dengan koridor hukum. Mereka juga menyatakan diperlakukan secara baik tidak ada permasalahan apa-apa, tidak diintimidasi dan tidak diperlakukan semena-mena.

“Karena kami diperlakukan secara baik, mohon jika ada berita simpah siur di luar mohon diluruskan,” harap mereka.

Para tersangka juga mengucapkan terima kasih atas dukungan rekan-rekan seprofesi serta mohon dukungan secara koridor hukum melalui satu pintu melalui LKBH PGRI.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya