Berita

Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Mahathir Mohamad Masih Bisa Jadi Perdana Menteri Dengan Berbagai Skenario

RABU, 26 FEBRUARI 2020 | 19:50 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Koalisi Pakatan Harapan (PH) telah menunjuk Anwar Ibrahim sebagai calon Perdana Menteri menggantikan Mahathir Mohamad.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Majelis Presiden dalam sebuah pernyataan pada Rabu sore (26/2).

Kendati demikian, Mahathir masih memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi Perdana Menteri lagi. Mengingat saat ini dirinya dilantik sebagai Perdana Menteri Sementara oleh Yang Dipertuan Agung.


Di tengah berbagai manuver politik, dikatakan oleh seorang pengamat politik dari KRA Group, Amir Fareed Rahim, Mahathir masih memiliki dukungan yang luar biasa dari anggota parlemen. Baik yang masih tersisa di koalisi PH atau pun oposisi Bersatu Nasional (BN).

Dengan begitu, peluang Mahathir untuk memerintah pun masih sangat besar.

"Ada banyak skenario dan hasil, permutasi, dan kombinasi yang berbeda. Sangat berubah-ubah," kata Amir.

"Sementara banyak anggota parlemen yang tampaknya menginginkan Dr. Mahathir untuk melanjutkan (jabatan) sebagai perdana menteri," lanjutnya.

Lebih lanjut, isu mengenai pembentukan koalisi baru oleh Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang didirikan Mahathir bersama dengan UMNO dan PAS serta beberapa anggota PKR, masih belum jelas. Baik dari segi tujuan maupun kebijakan. Belum tentu juga koalisi tersebut akan sesuai dengan pandangan Mahathir.

Hal yang kurang lebih sama juga disampaikan oleh pengamat politik dari Merdeka Centre, Ibrahim Suffian. Ibrahim mengatakan Mahathir bisa memulai catatan barunya, namuan ia masih harus bersaing.

"Mahathir dapat memulai catatan baru yang bersih. Namun ia perlu bersaing memperebutkan posisi dengan banyak pihak," ujarnya seperti yang dimuat SCMP.

Walaupun isu pembentukan koalisi baru terus mencuat. Mahathir ternyata memiliki pandangan lain.

Dalam pidato politik yang disiarkan pada Rabu tadi, Mahathir mengungkapkan alasannya untuk menanggalkan jabatan sebagai Perdana Menteri dan Ketua Umum PPBM.

Pertama, untuk menunjukkan bahwa ia tidak gila jabatan seperti yang disangka oleh banyak pihak. Kedua, karena ia tidak ingin kembali berkoalisi dengan UMNO.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya