Koalisi Pakatan Harapan (PH) secara resmi mencalonkan Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim, sebagai calon Perdana Menteri Malaysia.
Pengumuman itu disampaikan Majlis Presiden Pakatan Harapan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/2).
"Hari ini anggota parlemen Pakatan Harapan yang terdiri dari PKR, DAP (Partai Aksi Demokratis), dan Amanah telah mencalonkan Datuk Seri Anwar Ibrahim sebagai calon Perdana Menteri," demikian bunyi awal keterangan tersebut.
PH menyatakan, sejak percobaan untuk menumbangkan PH pada akhir pekan lalu, koalisi tersebut terus berusaha untuk bertahan.
Tepatnya pada 7 Januari 2018, PH dibentuk dengan sebuah mufakat yang diikuti dengan peluncuran Buku Harapan (Manifesto) pada 8 Maret 2018. Dan pada 9 Mei 2018, PH diberi mandat oleh rakyat untuk menjalankan amanah sebagai kerajaan.
"Pakatan Harapan tidak bersetuju dengan sebarang usaha untuk menubuhkan kerajaan secara pintu belakang," lanjut keterangan tersebut.
Dengan pengunduran diri Mahathir Mohamd sebagai Perdana Menteri dan keputusan Partai Bersatu untuk keluar dari koalisi pada Senin siang (24/2) adalah akhir dari cobaan yang menerpa PH.
Padahal, PH mengaku, pihaknya telah berusaha membujuk Mahathir untuk kembali menjabat. Namun, pada Selasa (25/2), ia menolaknya.
"Justeru itu, keputusan Majlis Presiden semalam telah menetapkan bahawa calon Perdana Menteri Pakatan Harapan ialah Datuk Seri Anwar Ibrahim," tegas keterangan tersebut.
Di akhir, PH berjanji untuk terus bekerja sesuai amanah rakyat guna membangun Malaysia ke arah yang lebih baik, mulai dari ekonomi, politik, dan sosial.
