Berita

Ilustrasi Golkar/RMOL

Politik

Golkar Jabar Cenderung Sengaja Ciptakan Tradisi Aklamasi Untuk Hindari Politik Uang

RABU, 26 FEBRUARI 2020 | 04:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Partai Golongan Karya (Golkar) cenderung memiliki tradisi aklamasi dalam pemilihan ketua Golkar wilayah Jawa Barat.

Setidaknya, sudah dua kali Musyawarah Daerah (Musda) menghasilkan dua ketua lewat mekanisme aklamasi. Kedua ketua itu yakni Irianto MS Syafiudin atau Yance dan ketua yang saat ini masih menjabat, Dedi Mulyadi.

Fenomena pemeliharaan tradisi tersebut kembali tampak jelang Musda Golkar Jabar X. Santer dikabarkan di internal Golkar Jabar sudah bersepakat menetapkan Sekretaris DPD Golkar Jabar, Ade Barkah Surahman menjadi suksesor Dedi Mulyadi.

Peneliti CSI (Center Survey Independen), Hadi Saiful Rizal mengamini fenomena tersebut. Menurut dia, mekanisme aklamasi dimaksudkan untuk meminimalisir politik uang atau politik transaksional.

“Mekanisme ini saya kira sengaja diadopsi agar tidak ada transaksi politik. Pertama, karena memang kontribusi nyata Ade Barkah untuk Golkar Jabar sudah sangat nyata. Kedua, ada penjagaan positioning untuk kestabilan gerakan partai,” kata Hadi dilansir Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (25/2).

Meski begitu, Hadi menjelaskan, akan terdapat unsur pembeda antara Ade Barkah dan pendahulunya, Dedi Mulyadi. Unsur tersebut kelak terlihat dari pola kepemimpinan dan isu yang dibangun untuk Jawa Barat.

Selama ini, Dedi Mulyadi mengedepankan isu kebudayaan dalam berbagai kesempatan dalam lima tahun terakhir. Sementara, Ade Barkah lebih kepada isu religius. Hal ini tidak lepas dari latar belakang dirinya yang berasal dari Kabupaten Cianjur.

“Aspek ke-Islaman di Cianjur terasa lebih kental. Ini modal buat Kang AB untuk mengisi ruang kosong yang kurang begitu mendapatkan perhatian Dedi Mulyadi. Tentu saja, sifatnya meneruskan karena pola baik AB maupun DM harus berdasarkan AD/ART Partai,” ujarnya.

Saat ditanya tentang prediksi perolehan suara Golkar di DPRD Jawa Barat pada 2024 nanti, Hadi enggan berkomentar.

“Saya belum bisa menjawab ini karena nanti berkaitan dengan kinerja partai secara holistik,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya