Berita

Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Jangan Paksa Anak Berkompetisi Politik, Pengamat: Megawati Sindir Jokowi Atau Puan Maharani?

SENIN, 24 FEBRUARI 2020 | 21:40 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Ungkapan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri soal jangan paksa anak berkompetisi politik jika tidak punya kompetensi masih menjadi pembahasan hangat.

Sejumlah dugaan muncul. Terutama, kepada siapa sebetulnya pernyataan Megawati itu dialamatkan.

Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (IdecenterS), Girindra Sandino, menyebutkan ada dugaan Megawati tengah menyindir Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi menjadi sorotan setelah putera sulungnya, Gibran Rakabuming Raka mencari jalan melaju di Pilwakot Solo.

“Ada juga menerka lontaran itu ditujukan kepada Jokowi. Menyindir langkah Gibran Rakabuming, anak tertua Presiden RI sekarang yang ngotot maju dalam pemilihan Walikota Surakarta,” kata Girindra Sandino, di Jakarta, Senin (24/2).

Dugaan lainnya, kata Girindra, ucapan Megawati juga secara tidak langsung dialamatkan kepada puterinya, Puan Maharani.

Puan Maharani yang kini menjabat ketua DPR RI, belakangan santer disebut bakal menjadi salah satu kontestan pada Pilpres 2024.

"Megawati seakan menegaskan, bahwa dirinya tak akan memaksakan anaknya sendiri jika memang tak punya kompetensi. Misalnya memajukan dalam sebuah kontestasi politik," jelasnya.

Terlepas dari beragam spekulasi dan dugaan dibalik pernyataan itu. Girindra sepakat dengan Megawati bahwa kompetensi adalah pondasi dari seseorang yang akan berkompetisi politik.

“Saya sepakat, untuk poin kompetensi yang disoroti Megawati. Memang kompetensi diperlukan untuk sebuah posisi. Apalagi ini posisi jabatan publik, posisi kepala daerah atau bahkan presiden,” pungkasnya.

Ketua Umum Bintang Muda Indonesia (BMI), Farkhan Evendi mengajak masyarakat untuk berfikir positif menanggapi pernyataan Megawati. Kata dia, calon pemimpin memang perlu menimbang dengan cermat soal kemampuannya.

Akan tetapi, dia juga mengingatkan, bahwa pesan Megawati tersebut juga jangan disalahtafsirkan dan menjadi pengahalang lahirnya bibit unggul pemimpin dari anak muda.

“Semakin peluang kepemimpinan anak muda dibuka, semakin besar kita dapat memproduksi calon pemimpin yang hebat. Itu artinya proses penyiapan kader bangsa bisa berjalan subur dan sehat,” katanya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya