Berita

TikTok/Net

Publika

Pancasila TikTok

JUMAT, 21 FEBRUARI 2020 | 15:18 WIB

AGAR ada kerja dari ketidakjelasan program BPIP, maka Presiden mengarahkan pembinaan pada kaum "milenial". Ya bagus-bagus saja sih meskipun para pelanggar Pancasila yakni penghianat bangsa, antek asing, atau koruptor itu justru banyaknya adalah kaum "kolonial" yang berwajah dan berkarakter penjajah anak negeri.

Ketua BPIP yang baru, Yudian Wahyudi kusut menerjemahkan Pancasila di ruang agama sampai-sampai harus digebuk di program ILC-nya Karni Ilyas segala.

Presiden dalam arahannya meminta agar sosialisasi Pancasila di kalangan milenial menggunakan platform media sosial seperti YouTube, Blog, ataupun TikTok. Yudian tampak bersemangat merespons arahan Presiden tersebut.
Persoalan TikTok mengemuka dan menjadi kontroversi publik sebagai platform media. Nyanyi dan goyang-goyang yang kadang sensual seperti ini dipertanyakan kelayakannya dalam konteks beragama dan berpancasila.

Persoalan TikTok mengemuka dan menjadi kontroversi publik sebagai platform media. Nyanyi dan goyang-goyang yang kadang sensual seperti ini dipertanyakan kelayakannya dalam konteks beragama dan berpancasila.

TikTok adalah platform media sosial yang berasal dari China. Bagai virus corona, cepat sekali menyebar ke berbagai belahan dunia. Awalnya diluncurkan oleh perusahaan China ByteDance berupa video pendek berdurasi 15 detik yang bernama Douyin.

Misi TikTok adalah merekam dan menampilkan kreativitas secara bebas dan mendorong pengguna untuk membagikan video tersebut. Lazim bermusik dengan tari-tarian. Mengingat semata pada kreativitas bernilai hiburan, bahkan bisa tak terkendali, maka Kominfo pernah memblokir aplikasi TikTok ini. Dianggap tidak mendidik khususnya bagi anak anak.

Kini Pancasila dicoba ditandem TikTok. Ada paradigma yang berbeda satu dengan lainnya. TikTok adalah hiburan, entertainment, hedonis dan pragmatis. Sedangkan Pancasila itu adalah ideologis, sarat nilai, dan fundamental. Tak terbayangkan menjelaskan dan menyinergikan sila Ketuhananan Yang Maha Esa dengan goyang pinggul dan "menyon-menyon" wajah.

Agama sebagai esensi dari sila pertama Pancasila justru berfungsi untuk mewaspadai dan mengubah perilaku hedonis dan pragmatis tersebut.

Jika Pancasila telah diobral dan dimurah-murah, maka "the founding fathers" akan menangisi kondisi ini. Betapa berat dahulu berjuang untuk mencapai konsensus merumuskan formulasi sebagai ideologi negara.

Pancasila itu memang tak boleh terlalu disakralkan, akan tetapi juga jangan sampai tak bermakna hingga bisa dibawa ke dunia hiburan ecek-ecek.

Pancasila tok tok wow atau Pancasila TikTok.

M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya