Berita

Menkumham, Yasonna Laoly/Net

Politik

120 Ribu Orang Lolos Pantauan Imigrasi, Tak Ada Alasan Bagi Jokowi Pertahankan Yasonna Laoly

RABU, 19 FEBRUARI 2020 | 21:12 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Muncul desakan pencopotan terhadap Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly. Hal ini berkenaan dengan temuan tim gabungan Kemenkumham yang mendeteksi 120 ribu lebih orang lolos dari pantauan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk masuk ke Indonesia.

Desakan tersebut disampaikan oleh Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB), Damai Hari Lubis lantaran kessalahan tersebut dinilai sudah sangat fatal.

"Human error. Apa pun alasannya, yang bertanggung jawab adalah pimpinan tertinggi Imigrasi, maka Yasona Laoly lah orangnya," ucap Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/2).

"Yasonna Laoly yang mesti mundur atau diberhentikan oleh Presiden dari jabatannya," tegas Damai.

Hal ini makin miris lantaran kasus yang mencuat usai geger keberadaan politisi PDIP, Harun Masiku itu justru 'mengorbankan' Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny F Sompie. Padahal, kata Damai, Yasonna lah yang seharusnya bertanggung jawab.

"Ini kesalahan fatal karena bisa membuat terkecoh kepentingan negara dalam hal ini KPK dan kepolisian, atau bahkan intel negara atau BIN dalam mengendalikan atau mengawasi musuh negara," pungkas Damai.

Sebelumnya, tim gabungan yang dibentuk Kemenkumham untuk memeriksa data perlintasan tersangka Harun Masiku pun mengungkapkan sebanyak 120.661 data perlintasan orang yang masuk ke Indonesia melalui Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta tak terdeteksi di server milik Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim) Ditjen Imigrasi.

120 ribu lebih orang tak terdeteksi itu terjadi sejak 23 Desember 2019 hingga 10 Januari 2020. Penyebabnya, adanya kesalahan Vendor yang tidak kembali menyinkronkan data perlintasan dari server pada konter Terminal 2F Bandara Soetta ke server lokal dan server Pusdakim Ditjen Imigrasi.

Kesalahan itu terjadi ketika pihak Imigrasi melakukan konfigurasi Uniform Resource Locator (URL) pada saat upgrading Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian (Simkim) V.1 ke Simkim V.2 pada 23 Desember 2019.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya