Berita

Ada sejumlah kejanggalan dalam wabah virus corona di China/Net

Politik

Fakta-Fakta Kejanggalan Seputar Kasus Corona Di China

RABU, 19 FEBRUARI 2020 | 11:32 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Di samping isu terkait kewaspadaan, pencegahan, dan upaya mengatasi wabah virus corona baru (Covid-19), ada hal yang luput dari pengamatan publik mengenai hubungan antara China dan Amerika Serikat di balik epidemi mematikan ini.

Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman, melihat ada sejumlah keanehan atau kejanggalan terkait penyebaran virus corona. Terutama jika dikaitkan dengan kasus serupa, yaitu wabah epidemi virus flu babi di Amerika Serikat pada 2009 lalu.

Ferdy Hasiman merujuk tulisan dari seseorang berdarah Amerika-Italia yang sudah 20 tahun tinggal di China, Mario Cavolo. Di mana Cavolo menuliskan sebuah artikel berjudul "Ada Hal yang Tidak Benar di Sini" di media sosial.


Artikel yang dimuat di akun LinkedIn pribadi tersebut yang kini telah viral. Karena mengangkat isu menarik tentang perbandingan epidemi virus corona dengan virus flu babi H1N1 2009 di Amerika Serikat.

Ferdi Hasiman menilai, respons dunia internasional terhadap China hari ini sangat berbeda dengan reaksi dunia internasional terhadap AS pada waktu itu. Padahal setidaknya telah menewaskan 300 ribu orang dan jutaan lain mengalami infeksi di seluruh dunia.

"Saat ini China mengalami keterkucilan atau isolasi yang berimbas kepada ekonominya karena reaksi dunia yang sangat berlebihan. Berbeda halnya saat epidemi terjadi di Amerika Serikat," jelas Ferdy Hasiman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/2).

"Dengan kata lain, kelihatan ada upaya untuk benar-benar mendiskreditkan China, dan itu dilakukan secara sistematis," sambungnya.

Kemudian, dari sisi intelijen berlaku teori, siapa yang mengambil keuntungan dalam sebuah kasus, maka dia lah yang paling berperan. Sekarang dunia internasional bisa menilai, siapa yang diuntungkan dari kasus Corona di China.

Tidak hanya itu, dalam kasus ini pun terlihat bagaimana reaksi AS yang langsung menutup penerbangan dari dan ke China, termasuk menghentikan sementara barang-barang masuk dari China.

Amerika juga langsung menarik pulang warganya dari China yang diikuti oleh negara-negara lain. Padahal saat terjadi wabah di Amerika pada 2009 lalu, pemerintah China bahkan tidak pernah mengisolasi Amerika atau menarik pulang warganya dari sana.

"Ada spekulasi yang terlalu berlebihan bagaimana dunia memperlakukan China hari ini yang dimotori Amerika Serikat," terangnya.

Selanjutnya, saat negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Inggris, Prancis, Indonesia, Pakistan, dan lainnya secara langsung memberikan bantuan ke China, Amerika justru tak berbuat apa-apa.

Terakhir, saat ini pemerintah China tengah berupaya keras untuk mengatasi wabah ini termasuk bekerja sama dengan WHO. Pabrik masker bisa dibangun dalam jangka waktu singkat, rumah sakit yang dibangun dalam waktu singkat, dan infrastruktur pendukung lain menunjukan keseriusan China dalam mengatasi wabah virus corona ini.

"Dengan kata lain, ada sejumlah 'kejanggalan' jika kita amati dalam kasus virus corona di China saat ini," tegas Ferdy Hasiman.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya