Berita

Presiden Iran Hassan Rouhani/Net

Dunia

Soal Pemilu AS, Presiden Iran: Kami Tidak Peduli Dengan Partai Yang Berkuasa Di Sana

SENIN, 17 FEBRUARI 2020 | 10:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

November mendatang, Amerika Serikat akan mengadakan pemilihan umum. Berbagai manuver politik pun sudah mulai muncul ke permukaan, baik di internal maupun eksternal partai.

Dari kubu Partai Republik, Presiden AS Donald Trump dipastikan untuk kembali bertarung setelah Senat mengagalkan upaya impeachment terhadap dirinya. Sementara itu, Partai Demokrat masih gamang dalam mendapatkan kandidat yang cocok dan dapat dipertandingkan dengan petahana.

Nah, sebagai negara yang sering menjadi target kebijakan luar negeri AS, Iran pada dasarnya memiliki perhatian terhadap pemilu di Negeri Paman Sam. Karena hasil pemilu di AS nanti pasti akan punya dampak terhadap mereka. Terlebih beberapa waktu lalu, hubungan Iran dan AS berada di titik terburuk.

Kendati begitu, Presiden Iran Hassan Rouhani dengan tegas menyatakan, pihaknya tidak mempedulikan politik dalam negeri AS. Alih-alih, Rouhani hanya ingin lebih berfokus kepada kepentingan nasional Iran.

"Partai yang berkuasa di Amerika Serikat tidak masalah bagi kami. Yang penting bagi kami adalah kepentingan nasional kami sendiri," tegas Rouhani dalam konferensi pers di Teheran, Minggu (16/2) seperti dimuat Press TV.

Rouhani mengatakan, para pemimpin AS saat ini tengah berada dalam pengaruh Israel dan beberapa negara lainnya di kawasan itu. Dengan demikian, AS akan selalu memberikan tekanan kepada Iran, meski sebenarnya mereka gagal untuk membuat Iran tunduk.

"Ada dan masih ada dua kelompok (politisi) di Amerika Serikat," ujar Rouhani merujuk dua partai penguasa AS.

"Satu kelompok percaya menekan Iran untuk mengarahkan Iran ke jalur yang mereka inginkan, dan kelompok lain percaya Iran lebih kuat dari yang mereka pikirkan," tambahnya merujuk pada Partai Republik di bawah kepemimpinan Trump yang keras dan Partai Demokrat yang berusaha mencapai kesepakatan dengan Iran.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya