Berita

Muhammad Rusdi (ketiga kiri)/RMOL

Politik

KSPI: Omnibus Law Ciptaker Untuk Siapa, Kok TKA Dipermudah?

MINGGU, 16 FEBRUARI 2020 | 13:45 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Draf  RUU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) telah diserahkan pemerintah kepada DPR RI, sekalipun kelompok buruh getol melakukan penolakan.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) salah satu kelompok yang keras menolak. Mereka menilai Omnibus Law Ciptaker sangat merugikan kaum buruh dan pekerja.

"Omnibus law ini akan mengurangi kesejahteraan dan menghancurkan anak bangsa," ungkap Deputi Presiden dan Ketua Harian KSPI, Mohammad Rusdi saat melakukan konferensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (16/2).


Menurutnya, banyak hak dari para buruh yang dikurangi dari pemberlakukan UU tersebut. Tak ayal, kaum buruh menyebut rencana itu sebagai “RUU Cilaka” yang sangat dipaksakan.

"RUU Cilaka berakibat kepada hilangnya uang pesangon dan upah minimum, serta hilangnya jaminan sosial buruh," jelasnya.

Tak hanya itu, RUU Ciptaker juga akan menyudutkan buruh lokal. Sebab, tenaga kerja asing (TKA) bebas bekerja bukan hanya yang berkaitan dengan keahlian, namun juga untuk pekerjaan kasar.

"TKA semakin dipermudahkan. Jadi kami bertanya, RUU Cilaka ini sebenarnya buat siapa?" tegasnya. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya