Berita

Syahrul Yasin Limpo/Net

Nusantara

Mentan Didorong Transparan Soal Rekomendasi Impor Bawang Putih

SABTU, 15 FEBRUARI 2020 | 13:15 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penerbitan rekomendasi impor komoditas bawang putih harus dilakukan secara transparan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo harus mengurai rekomendasi impor produk hortikultura (RPIH) ke publik agar tidak disebut berpolitik.

Begitu kata pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing kepada wartawan, Sabtu (15/2).

Keterbukaan pada penerbitan RPIH untuk komoditas bawang putih dengan total volume 103.000 ton juga penting untuk meminimalisir dugaan diskriminasi atau pengistemewaan terhadap importir tertentu.

"Soal impor ini bukan rahasia negara. Kalau mau dibuka saja, termasuk nama komisaris di perusahaan itu, direksinya siapa saja," tegasnya.

Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (KPPU), Guntur Saragih turut mendorong transparansi ini. Dia tidak ingin pemerintah tidak diskriminatif pada importir bawang putih dengan mendahulukan pihak-pihak tertentu.

"Sudah seharusnya yang telah memenuhi persyaratan diberikan izin. Tidak perlu ada penahanan-penahanan dan prioritas kepada pihak-pihak tertentu," ujarnya.

RPIH bawang putih sudah diputuskan Kementan dan diserahkan pada Kementerian Perdagangan. Hal itu sebagaimana diutarakan Dirjen Holtikultura Kementan Prihasto Setyanto usai rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR beberapa waktu lalu.

Senada itu, Sekretaris Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Liliek Srie Utami memastikan keluarnya RPIH 103 ribu ton bawang putih tidak dadakan. RPIH sudah diajukan importir sejak pertengahan 2019 lalu. Sementara prosesnya, sudah berjalan di Kementan sejak 15 November 2019.

"Jadi penerbitan RIPH ini bukan tiba-tiba, karena ada rapat koordinasi bersama Kementerian Perdagangan dan Kantor Staf Presiden juga," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya