Berita

Pertahanan

Zat Radioaktif Yang Ditemukan Di Batan Indah Mengandung Cs 137, Berbahayakah?

SABTU, 15 FEBRUARI 2020 | 09:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menemukan zat radioaktif di tanah kosong Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.

Dugaan sementara, paparan radioaktif itu berasal dari zat Cs 137, seperti diungkapkan Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan.

"Sementara informasi masih terbatas, tapi dugaannya adalah Cs 137," katanya kepada wartawan, Sabtu (15/2).

Cs 137 adalah salah satu unsur radioaktif. Cs adalah lambang dari sesium, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai cesium. Belum diketahui bagaimana Cs 137 bisa lepas ke kawasan permukiman penduduk itu.

Perumahan ini diketahui mengandung radiasi melebihi ambang batas normal berkat pemantauan pada 30-31 Januari 2020 lalu. Bapeten menemukan serpihan sumber radiasi itu pada 7 dan 8 Februari kemarin. Bapeten langsung memasang garis pembatas (safety perimeter) agar warga tidak mendekat ke lokasi.

"Ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli Blok J," kata Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, dalam keterangan pers, Jumat (14/2) malam tadi.

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menyebut paparan radioaktif di area permukiman di Perumahan Batan Indah masih pada tingkat aman. Meski begitu, Bapeten meminta warga tak mendekati area terpapar yang sudah dipasang pembatas.

Namun ternyata, dalam pemantauan selanjutnya, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan Perumahan Batan Indah.

"Secara umum paparan radiasi berlebihan, itu secara umum itu, kan sifatnya yang karsinogenik, artinya menyebabkan cancer. Kemudian yang paling populer dia menyebabkan infertilitas atau kemandulan kepada orang, kalau untuk yang laki-laki kemudian perubahan kromosom," kata Indra.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya