Berita

Grafik pertumbuhan ekonomi asli dan yang di balik/Net

Politik

Sindiran Rizal Ramli: Yang Bilang Ekonomi Membaik Cara Melihat Grafiknya Terbalik

JUMAT, 14 FEBRUARI 2020 | 20:36 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Pertumbuhan ekonomi di era Presiden Joko Widodo tidak kunjung membaik. Bahkan terus merosot dari tahun ke tahun sejak mantan walikota Solo itu duduk di Istana Negara.

Namun demikian, masih ada saja pendukung Presiden Joko Widodo yang tutup mata pada kondisi ekonomi saat ini. Mereka mengklaim ekonomi sudah berjalan di rel yang benar.

Menanggapi hal tersebut, ekonom senior DR. Rizal Ramli menyindir pendapat pendukung Jokowi yang kerap menuding bahwa perbedaan pandangan mengenai ekonomi hanya karena sudut melihat yang berbeda.

Padahal, setelah dikaji ternyata jawabannya lebih sederhana. Diduga mereka yang melihat ekonomi membaik melihat grafik pertumbuhan ekonomi secara terbalik.

“Ada yg bilang: perbedaan ini hanya akibat perbedaan sisi pandang saja. Yang bilang ekonomi membaik lihat grafiknya terbalik. Quel monde fou, what a crazy world,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Jumat (14/2).

Pernyataan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mengacu pada ekonomi Indonesia secara tahun ke tahun atau year over year (yoy).

Di mana di tahun 2013 ekonomi tumbuh 5,56 persen, kemudian di 2014 sebesar 5,01 persen, 2015 sebesar 4,88 persen, 2016 sebesar 5,03 persen, 2017 sebesar 5,07 persen, 2018 sebesar 5,17, dan 2019 sebesar 5,10 persen
2019 sebesar 5,10 persen.

Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Untuk tahun 2020, Indef memprediksi ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh sebesar 4,80 persen.

Sindiran tidak hanya disampaikan Rizal Ramli. Tapi juga datang dari Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi. Menurutnya, dulu saat yang dilihat dan dirasakan masyarakat baik-baik saja, dibutuhkan orang cerdas berintegritas berbasis riset untuk mengkritik pemerintah.

Sementara kini, pendukung pemerintah melakukan pembelaan dengan sebatas membalik grafik laju pertumbuhan ekonomi yang merosot.

“Zaman now hanya perlu orang berani gila untu balik (sudut pandang) grafik, guna puji pemerintah,” tegasnya di akun Twitter pribadi. 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya