Berita

Publika

Komik Lagi Ya Pak

JUMAT, 14 FEBRUARI 2020 | 09:42 WIB

SETELAH Oktober 2018 dalam acara Plenary Meeting IMF di Nusa Dua Bali pidato Presiden Joko Widodo mengangkat cerita komik yang difilmkan "Game of Thrones", kini pada Februari 2020 pidato di Australia lagi-lagi menyinggung komik Marvel yang juga diangkat ke layar lebar "Avengers: Endgame". Dua-duanya tentu fiksi dan hanya "game" saja.

Empat hal yang menyesakkan dada, yaitu:

Pertama, memutar ulang ucapan Presiden yang mengecam studi banding ke luar negeri. Dengan nada melecehkan buat apa studi banding ke luar negeri, semua ada dalam HP Android. Wajahnya serius.


Eh kini Pak Jokowi studi banding ke Australia. Lihat kawasan Mount Ainlies Canberra yang sebenarnya ada di Android juga.

Kedua, Presiden dipermalukan oleh sambutan anggota Parlemen Australia, Ketua Partai Hijau Adam Brandt pendukung OPM. Menunduk di hadapan Brandt yang berjas mengenakan pin Bintang Kejora. Bereskan dulu urusan Papua.

Martabat bangsa yang direndahkan.

Ketiga, Veronica Koman "sipit" dan aktivis HAM berhasil menerobos untuk menyerahkan data tahanan dan korban Papua kepada Presiden Jokowi. Veronica Koman adalah DPO Polda Jawa Timur soal provokasi di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya yang berujung kerusuhan di Papua.

Keempat, ya itu lah pidato dengan membawa komik dan film fiksi Avengers. Pak Presiden, film itu bercerita tentang heronya orang Amerika bukan Australia. Ada Captain America, Iron Man, Ant Man, Thor, dan lainnya.

Siapa pembuat teks pidato tersebut? Mungkin komikus.

Pemindahan ibukota yang dijadikan objek studi banding tentu tak sebanding. Canberra sudah menjadi pilihan sebagai ibukota negara sejak tahun 1908, menengahi persaingan Sydney dan Melbourne.

Canberra adalah kota ke-8 terbesar di Australia. Secara formal dibentuk tahun 1913 setelah Australian Capital Territory (ACT) berdiri.

Jauh dengan Penajam yang harus dibangun dari nol. Daerah berlubang tambang yang terkena banjir juga. Dipilih baru-baru saja dan munculnya juga "ujug ujug". Yang diributkan awal adalah Palangkaraya Kalteng.

Canberra dibangun dengan siap biaya. Sedang Penajam makin mempertajam utang. Tanah juga dikuasai taipan yang mesti dibebaskan. Sebanyak Rp 466 triliun mesti disiapkan untuk biaya pemindahan.

Di tengah pertumbuhan ekonomi stagnan 5 persen bahkan kini kurang, maka ambisi memindahkan ibukota bisa jadi bagai cerita komik. Ujung nantinya rakyat yang menanggung beban berat.

Pak Jokowi sudah tidak jadi Presiden lagi, bahkan mungkin sudah tiada. Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun.

Perlu dikaji secara serius oleh para pemimpin negara, apakah pemindahan dan pembangunan ibukota baru itu prioritas dengan tingkat urgensi tinggi?

Jika semua manut tanpa pertimbangan matang, maka Presiden dan para pemimpin negara itu memang bacaannya cuma komik. Kelas komik.

Maaf ya Pak.

M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya