Berita

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi/Istimewa

Politik

Agar Survive Di Tengah Wabah, Pemerintah Akan Berikan Insentif Pada Maskapai Penerbangan

KAMIS, 13 FEBRUARI 2020 | 18:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mengurangi dampak negatif wabah virus corona (COVID-19), pemerintah mendorong dimunculkannya insentif untuk maskapai penerbangan.

Demikian yang diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandia dengan sejumlah pejabat penerbangan dan operator bandara Angkasa Pura I dan II di Jakarta, Rabu (12/2).

"Contoh insentif dari pemerintah kepada maskapai misalnya PNBP akan kita kurangi, kemudian AP I dan AP II mengurangi landing fee, diskon sewa ruangan, dan sebagainya," ujar Budi seperti dimuat di laman Setkab, Kamis (13/2).

"Jadi pemerintah, operator bandara, maskapai, hotel harus sama-sama memberikan insentif. Tidak mungkin pemerintah melakukan sendiri. Hal ini dilakukan untuk menggenjot sektor pariwisata supaya orang tetap tetap punya keinginan untuk berlibur," lanjutnya.

Hal ini, menurut Budi, merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo terkait dampak ekonomi dari COVID-19.

Selain maskapai, pemberian insentif juga akan diberikan kepada hotel di tiga destinasi yang banyak dituju wisatawan asal China seperti Bali, Manado, dan Kepulauan Riau.

Budi mengaku, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga telah menyampaikan hal yang sama. Sehingga, dengan adanya insentif ini, diharapkan industri penerbangan dan perhotelan dapat "survive" menghadapi dampak COVID-19.

"Dalam beberapa hari ini, kami akan membuat suatu klarifikasi, dan akan kami usulkan ke Presiden minggu depan," katanya.

Selama wabah, Budi juga membeberkan maskapai yang mempunyai rute ke daratan China dan Singapura telah mengalami penurunan rata-rata sekitar 30 persen. Untuk menutupi potential lost, Kemenhub juga telah berdiskusi dengan maskapai-maskapai terkait.

Sementara itu, Wishnutama mengungkapkan insentif tersebut harus dipikirkan secara komprehensif.

"Saya pikir ini adalah usaha kita untuk bagaimana dapat menghadapi tantangan virus corona ini, tidak mudah tetapi kita harus lakukan yang terbaik. Untuk kerugian ini masih berjalan, kita tidak tahu karena virus belum berhenti," ujar Wishnu.

"Sebagai gambaran, dalam setahun China menyumbang 2 juta wisatawan dengan total devisa 2,8 miliar dolar AS (atau setara dengan Rp 38 triliun, Rp 13.701/dolar AS)," tambahnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya