Berita

Ilustrasi Pabrik Garmen Kamboja/Net

Dunia

Di Tengah Sanksi UE Dan Dampak Virus Corona, Empat Pabrik Garmen Kamboja Hentikan Operasionalnya

SELASA, 11 FEBRUARI 2020 | 11:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wabah virus corona berdampak pada berhentinya pasokan bahan baku yang dibutuhkan industri garmen di Kamboja.

Sebanyak empat pabrik tekstil di negara itu menghentikan operasinya sebab mereka tergantung kepada pasokan bahan mentah dari China. Padahal, industri garmen merupakan penyedot tenaga kerja terbesar di Kamboja dan menghasilkan 7 miliar dolar per tahun untuk perekonomian.

Juru bicara Kementerian Tenaga Kerja Kamboja Heng Sour menyatakan terjadi penundaan pengiriman pakaian, benang, kancing, dan sol sepatu.


"Jika hingga pekan kedua Maret, pabrik-pabrik masih tidak tahu kapan mereka akan mendapatkan bahan baku dari China, mereka mungkin berhenti untuk dua hingga tiga pekan," ujar Sour.

Pabrik-pabrik itu mengeluhkan tertundanya pasokan bahan baku kepada pemerintah dan berharap mendapatkan solusinya. Sour menolak menyebut nama pabrik atau merek-merek yang mereka pasok. Ia menyebut jumlah pegawai di pabrik itu ada sekitar 3.000, mengutip Reuters, Selasa (11/2).

Ada satu kasus virus corona di Kamboja, di kota Sihanoukville, yang saat ini telah pulih dan meninggalkan rumah sakit pada Senin (10/2).

Selama ini Kamboja termasuk negara beruntung karena mendapatkan bebas bea masuk dari Uni Eropa untuk semua ekspor dagang, kecuali senjata.

Namun, belakangan Uni Eropa akan memutuskan apakah melanjutkan atau tidak perlakuan dagang khusus yang dimiliki Kamboja. UE tengah meninjau ulang kebijakan perdagangan, karena menerima laporan pelanggaran hak asasi manusia oleh sang perdana menteri, yang telah berkuasa 30 tahun.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya