Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Kongres PAN Ricuh, Pengamat: Pasti Ada Aturan Yang Dilanggar

SELASA, 11 FEBRUARI 2020 | 01:15 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Kericuhan sempat terjadi di arena Kongres V PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin, (10/2). Kericuhan dipicu oleh salah satu kelompok pendukung calon ketua umum PAN,  yang tidak terima dengan daftar peserta kongres.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyayangkan kericuhan ini terjadi. Menurutnya, ricuh PAN tidak terlepas dari dinamika kongres yang semakin memanas.

"Kerusuhan itu biasanya banyak kemungkinan. Pertama, ada peraturan yang dilanggar panitia. Makanya ada gaduh. Dan itu wajar," ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (11/2).
 

 
"Kedua, itu bagian dinamika lapangan. Apalagi kongres PAN panas. Makanya tak boleh sedikit saja ada aturan yang sedikit saja dilanggar," sambung Direktur Eksekutif Parameter Politik itu.

Untuk itu, Adi berharap panitia Steering Commite (SC) dan Organizing Commite (OC) Kongres harus bisa mencari jalan ke luar untuk menghindari kerusuhan atau hal serupa kembali terjadi.

Sementara itu, Ketua Badan Humas dan Media Massa Barisan Muda Penegak Amanar Rakyat (BM PAN), Abdul Munir Sara yang juga merupakan pendukung Caketum PAN Mulfachri Harahap menjelaskan yang dilakukan kubunya hanyalah sekedar mempertegas karena panitia dinilai diskriminatif.

Pendukung Mulfachri meminta panitia menjalankan peraturan dan makanisme kongres yang sudah ditetapkan steering commite (SC).

Yaitu, pendaftaran atau registrasi peserta kongres dilakukan di lokasi, yaitu di Hotel Claro, Kendari. Dan, pendaftaran itu harus dilakukan masing-masing peserta, bukan kolektif.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya