Berita

Hermawi Taslim/Net

Politik

Demi Deradikalisasi, Kelompok Cipayung Harus Kembali Ke Kampus

SENIN, 10 FEBRUARI 2020 | 07:26 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kelompok Cipayung harus kembali ke kampus untuk melaksanakan deradikalisasi. Sebab, kekosongan latihan politik di kampus oleh para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Cipayung membuat kampus kosong dan direbut oleh kelompok yang bergiat dengan mengatasnamakan agama.

Begitu kata Ketua Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Hermawi Taslim dalam Kongres PMKRI di Ambon, Maluku, Minggu (9/2).

“Oleh karena itu, “Back To Campus” bagi kelompok Cipayung merupakan salah satu solusi yang dipandung ampuh untuk melakukan deradikalisasi,” terangnya.

Menurut Taslim, membiarkan kampus kosong dari kegiatan politik para mahasiswa di kandangnya sendiri mengakibatkan masuknya

Kelompok agamis keras masuk saat kampus dibiarkan kosong dari kegiatan politik organisasi. Padahal Kampus merupakan sarana yang tepat bagi para mahasiswa untuk belajar politik secara bijak dengan berpijak pada Pancasila.

“Oleh karena itu, sudah saatnya pemerintah memulihkan keberadaan organisasi extra universiter, kembali ke basisnya di kampus (back to campus) agar para mahasiswa secara bijak menularkan semangat keIndonesiaan dan ke-NKRI-an dikalangan mahasiswa,” tegasnya.

Menurutnya, HMI, PMKRI, GMNI, GMKI, IMM dan PMII telah terbukti selama puluhan tahun setia kepada ideologi Pancasila. Artinya, jika kehidupan kegiatan extra kampus dikembalikan lagi, pemerintah akan sangat terbantu oleh kelompok Cipayung dalam program deradikalisasi.

“Sepanjang sejarah perjalanan bangsa ini, telah terbukti organisasi extra kampus yang dikenal dengan sebutan Kelompok Cipayung merupakan pilar-pilar tanggung penjaga tegaknya Pancasila dan nasionalisme Indonesia,” tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya