Berita

Ketua MPR Bambang Soesatyo/Net

Pertahanan

Sangat Riskan Menerima Kombatan ISIS, Ketua MPR Ajak Pemerintah Pahami Suasana Kebatinan Masyarakat Saat Ini

SENIN, 10 FEBRUARI 2020 | 06:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan akan mendukung apa pun keputusan yang diambil pemerintah terkait kepulangan kombatan ISIS.

Menurutnya, selama pemerintah siap dengan program khusus derakalisasi dan penanaman kembali nilai-nilai kebangsaan kepada mereka.

Namun, ia mengingatkan, masalah terorisme masih menjadi persoalan serius. Peristiwa-peristiwa yang terjadi terkait terorisme dan radikalisme harus dilihat sebagai bukti nyata ancaman itu. Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menyebut, sepanjang bulan Desember 2019, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri masih melakukan penangkapan sejumlah terduga teroris di Yogyakarta, Papua, Aceh hingga Kota Bima di NTB.

"Saya mengajak pemerintah untuk lebih memahami suasana kebatinan masyarakat saat ini," urainya, melalui keterangan resminya, Minggu (9/2).

Menurutnya, pemerintah juga harus berhitung dengan cermat. Sebab, kepulangan kombatan ISIS mestinya dikaitkan dengan fakta tentang ancaman nyata dari sel-sel teroris di dalam negeri.

Apabila negara tidak siap untuk mengantisipasi ekses negatif yang mungkin timbul akibat dari kembalinya 660 kombatan ISIS itu, akan sangat riskan menerima kehadiran mereka. Malah akan menambah dan membuat masalah semakin pelik.

“Karena di sana-sini masih saja ada perilaku intoleran dan diskriminatif,” ujar Bamsoet.

Bisa dipastikan bahwa deradikalisasi terhadap mereka menjadi sangat tidak mudah, lanjut Bamsoet, juga karena mereka secara sepihak sudah mencampakan status WNI-nya.

Sehingga, kepulangan mantan WNI kombatan State of Iraq and Syria (ISIS) ke tanah air harus melalui pertimbangan matang dan cermat.

Bamsoet melihat saat ini masyarakat lebih mendambakan terjaganya stabilitas keamanan dan ketertiban umum. Sedangkan komunitas pengusaha berharap pemerintah all out mengeliminasi semua hambatan berbisnis.

“Pada dua agenda inilah hendaknya pemerintah berfokus," kata Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya