Berita

PM Lee saat menyampaikan imbauan/Net

Dunia

Singapura Kalut, PM Lee: Kepanikan Warga Lebih Berbahaya Daripada Virus Corona

MINGGU, 09 FEBRUARI 2020 | 22:09 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Singapura kalut. Setelah pemerintah meningkatkan status waspada wabah Novel Coronavirus dari kuning ke oranye, kepanikan berlebih menghinggapi warga di negeri singa ini.

Warga Singapura berbondong-bondong pergi ke pusat perbelanjaan. Banyak uang mereka dihabiskan untuk membeli stok kebutuhan hidup di masa-masa krisis corona.

Pasar pun kaget. Jumlah permintaan naik secara drastis. Bank juga ikut terkena imbasnya.

Secara masal, warga Singapura menarik uang dalam jumlah berlebih sebagai persiapan di masa krisis. Situasi ini kerap kali disebut rush money. Alhasil, pemerintah kewalahan.

Melihat respons dari warganya, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mulai turun tangan. Dalam video yang diunggah oleh Kantor Perdana Menteri pada Sabtu (8/2), PM Lee mengimbau agar warganya bisa tenang namun tetap waspada.

"Kita harus berani bertindak dengan sewajarnya, termasuk mengambil langkah-langkah tegas. Kita pernah mengatasi wabah SARS dahulu. Kini, kita lebih bersedia menangani virus baru ini," ujar PM Lee.

Lebih lanjut, PM Lee juga meminta agar seluruh warga Singapura untuk terus mengikuti perkembangan dan saran dari Kementerian Kesehatan alih-alih merasa panik secara berlebihan.

"Teruskan kehidupan anda seperti biasa. Pemerintah akan melipatgandakan usaha untuk mengekang ancaman ini dengan segala upaya,"

Pada dasarnya, ketika psikologis lemah, justru penyakit akan lebih mudah masuk. Oleh karena itu, Lee mengatakan kepanikan justru bisa lebih berbahaya dibanding virus itu sendiri.

"Jangan sebarkan berita palsu. Jangan membeli kebutuhan pokkok dan makanan dengan berlebihan," imbaunya.

Di akhir video, Lee juga mengungkapkan rasa terima kasihnya bagi para pekerja medis yang bersedia berkorban untuk merawat para pasien penderita corona yang saat ini sudah mencapai 40 orang di Singapura.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya