Berita

Arwan M. Aras Tammauni/Net

Politik

Optimalkan Dana Abadi, Komisi VIII Minta BPKH Suntik Ekonomi Umat Dalam Prinsip Gotong-Royong

JUMAT, 07 FEBRUARI 2020 | 18:41 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Sesuai amanat UU 34/2014 saat ini Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ditugaskan untuk mengelola dana abadi umat sebagai hasil efisiensi penyelenggaraan haji .

Dana abadi umat dikelola dalam skema investasi dan hasilnya digunakan sebagai dana kemaslahatan bagi masyarakat khususnya umat Islam. Dana kemaslahatan ini sendiri bisa dipergunakan untuk membangun kekuatan ekonomi umat melalui bantuan langsung.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Arwan M. Aras Tammauni, berpesan bahwa pengelolaan dana tersebut harus bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

"Dana kemaslahatan seharusnya bisa digunakan untuk mendorong ekonomi umat Islam, agar dirasakan langsung dampaknya oleh umat. Saya minta BPKH juga siapkan sistem yang akuntabel dan transparan, agar umat juga yakin" ujar Arwan Aras kepada wartawan, Jumat (7/1).

Legislator PDI Perjuangan ini menekankan, bahwa tujuan dari dana kemaslahatan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya yang berkategori usaha mikro di tingkat regional.

"Coba itu BPKH suntik lah ekonomi mikro, usaha umat Islam yang berpotensi. Kalau ekonomi umat Islam meningkat, ghirah semangat umat untuk berwirausaha juga meningkat. Efeknya ekonomi juga tumbuh, sehingga bisa ciptakan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerahnya" jelasnya.

Satu hal positif ekonomi keumatan adalah prinsip usaha ekonomi yang sifatnya komunal. Kata dia, ketika kelompok ekonomi itu meningkat, maka dampak positifnya adalah mengangkat pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kekuatan umat kan gotong-royong, jadi itu yang paling terpenting. Ekonomi bangsa kita akan kuat saat umat bersatu dan bergotong royong," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya