Berita

Ilustrasi/Net

Politik

PKS: Jangan Sampai Dana Triliunan Jiwasraya Dirampok Organized Crime

SELASA, 04 FEBRUARI 2020 | 16:14 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan panitia khusus (Pansus) hak angket dalam kasus dugaan megakorupsi Jiwasraya bersama Partai Demokrat siang tadi, Selasa (4/2).

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS Ecky Awal Mucharam menyampaikan pihaknya menaruh perhatian agar dapat menyelamatkam BUMN.

Selain itu, Ecky menyatakan, PKS dan Demokrat juga ingin menyelamatkan kepentingan publik dengan dibentuknya Pansus hak angket.


“Ini kepentingan publik, BUMN adalah milik rakyat, kita harus sepakat menjaganya, asuransi di situ ada dana publik, Jiwasraya saja ada 5,2 juta nasabah,” kata Ecky di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (4/2).

“Kalau dikalikan empat keluarga berarti ada 20 juta nasabah lebih yang harus diselamatkan,” tambahnya.

Pihaknya menyebutkan dugaan kerugian negara saat ini telah mencapai puluhan triliunan.

Anggota Komisi XI DPR RI dari Demokrat, Herman Khaerun sempat menyampaikan bahwa kerugian negara akibat Jiwasrayagate berpotensi mencapai 120 persen atau Rp 39,6 triliun.

Agar kasus Jiwasraya tidak terulang kembali dengan perusahaan BUMN lainnya seperti Taspen, Asabri dan Jamsostek, Ecky meminta pemerintah harus membuka kasus Jiwasraya secara gamblang.

“Dengan dibuka kasus Jiwasraya dengan seterang-terangnya, ada rakyat Indonesia yang mengontrol maka kita tak ingin dana publik triliunan rupiah digerogoti dan dirampok dengan organized crime dari para pelaku,” urainya.

Dengan kata lain, pembentukan Pansus hak angket Jiwasraya ini, PKS ingin menyelamatkan BUMN dan juga dana publik.

“Mudah- mudahan fraksi lain yang menginginkan dana di BUMN yang jumlahnya ribuan triliun itu bisa diselamatkan dan dalam jangka panjang, perekonomian kita lebih baik dengan terbukanya kasus Jiwasraya ini,” tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya