Berita

TNI Mengirimkan Pasukannya Membantu Atasi Kebakaran Hutan Australia/Net

Pertahanan

Kebakaran Terparah Sepanjang Sejarah Australia, TNI Pun Turun Tangan Kirimkan Pasukannya

SABTU, 01 FEBRUARI 2020 | 14:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kebakaran hutan yang terjadi saat ini adalah yang terparah sepanjang sejarah Australia. Kebakaran tengah berlangsung sejak akhir Juli 2019 hingga sekarang. Sebanyak 27 orang meninggal dunia. Di negara bagian yang terdampak paling parah, New South Wales (NSW), lebih dari 2.000 rumah hancur.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan satuan tugasnya untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan di Australia. Satuan Tugas (Satgas) Garuda RI berangkat siang tadi, Sabtu (1/2).

Anggota Satgas Garuda RI terdiri 44 orang dengan rincian personel TNI sebanyak 41 orang terdiri dari tiga orang Tim LO berasal dari Angkatan Darat (AD) dan satu dari Angkatan Udara (AU). Kemudian diberangkatkan juga Tim Zeni Konstruksi 36 orang dengan rincian 26 orang TNI Angkatan DaraT (menzikon), enam orang TNI Angkaatan Laut (yonmar) dan empat orang TNI Angkatan Udara (disfaksonau).

Pemberangkatan pasukan dipimpin oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dari Base Ops Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

"Atas keputusan pemerintah, TNI diperintahkan untuk mengirimkan pasukan guna membantu penanganan karhutla," kata Hadi saat memberikan sambutan dalam upacara pelepasan Satgas Garuda.

Para personel TNI akan bertugas membantu layanan pemadaman kebakaran pada lapis kedua serta membuka dan membersihkan akses ke pemukiman warga dan jalur-jalur lainnya dengan wilayah operasi radius yang aman berkisar 5-10 kilometer di Distrik Eden, NSW.

Diperkirakan petugas akan berada di sana selama satu bulan atau lebih, sesuai dengan kebutuhan. Penambahan personel pun bisa saja terjadi, dan akan terus berkoorinasi dengan perwakilan Indonesia di Australia.

"Lama kegiatan penugasan saat ini yang kita siapkan adalah satu bulan, namun bisa diperpanjang apabila dirasa masih diperlukan untuk membantu pemadaman," tuturnya.

Kebakaran di Australia mayoritas disebabkan oleh suhu panas yang tinggi serta kekeringan. Perubahan iklim mengubah kondisinya dari buruk, menjadi sangat buruk. Lebih dari 6,3 juta hektar lahan di Australia telah terbakar karena peristiwa ini, menyebabkan matinya ribuan hewan khas Australia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya