Berita

Ilustrasi Bursa Saham Dunia/Net

Bisnis

Virus Corona Telah Menghantam Wall Street, Ekonomi Dunia Mulai Goyang

SABTU, 01 FEBRUARI 2020 | 08:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wabah virus corona juga menyerang bursa saham dunia. Hampir semua bursa dunia mengalami koreksi dalam pada perdagangan hari terakhir, Jumat (31/1).

Wall Street disebut-sebut tengah berjuang menghadapi tekanan ini dan mengalami masa-masa yang buruk karena harus kehilangan banyak poin pada beberapa indeks saham.

Wabah virus corona menimbulkan kekhawatiran besar. Otoritas Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan darurat kesehatan masyarakat. Mulai Minggu (2/2) AS akan akan melarang masuk warga negara asing dari mana pun yang telah melakukan perjalanan ke China dalam dua minggu terakhir. Sementara warga negara AS yang melakukan perjalanan ke China akan dikarantina.

Jumlah kematian akibat wabah virus corona di China mencapai 259 hingga Jumat (31/1), menurut catatan Reuters yang diambil dari rilis Komisi Kesehatan Nasional China. Disebutkan, 45 kematian baru di provinsi Hubei, dan satu di kota Chongqing.

Jumlah akumulasi orang yang terjangkit virus corona mencapai 11.791.

Para analis Oxford Economics mengatakan wabah akan memiliki dampak jangka pendek yang besar pada pertumbuhan ekonomi China dan mungkin mengekang pertumbuhan PDB global sebesar 0,2 poin persentase tahun ini.

"Semakin jelas penyakit ini menjadi masalah ekonomi dan kesehatan masyarakat," kata mereka.

Sementara kelompok riset Inggris Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis (CEBR) menyebut ekonomi dunia akan kian rapuh.

Badan statistik resmi Uni Eropa mengumumkan pada hari Jumat bahwa area mata uang tunggal beranggotakan 19 negara itu telah mengalami pelambatan tajam. Belakangan kondisi memang sangat tidak menentu, akibat ketidakpastian Brexit, menyusul pertengkaran perdagangan China dan Amerkka, kemudian muncul wabah virus corona.

Ekonomi zona euro tumbuh 1,2 persen sepanjang tahun ini, turun dari 1,8 persen pada 2018 dan mencapai 2,7 persen pada 2017.

Kerugian berbasis luas di Wall Street, tetapi pengecualian adalah Amazon, yang melonjak 7,4 persen setelah merilis hasil pendapatan kuartalan untuk periode liburan yang mengalahkan ekspektasi pasar.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya