Berita

Ilustrasi Bank Dunia/Net

Bisnis

Kelas Menengah Bakal Bertambah Di Indonesia, Bank Dunia: Selesaikan Dulu PR Ini

JUMAT, 31 JANUARI 2020 | 06:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bank Dunia mencatat, setidaknya ada 45 persen populasi atau 115 juta orang di Indonesia yang berpotensi naik status menjadi kelas menengah, dan menjadi motor perekonomian Indonesia ke depan.

Laporan Bank Dunia terbaru, "Aspiring Indonesia - Expanding the Middle Class”, mengungkap besarnya potensi kelas menengah terhadap ekonomi Indonesia.
Menurut Bank Dunia ada beberapa hal menarik dari kalangan menengah di Indonesia, yaitu umumnya masyarakat kelas menengah di Indonesia diisi oleh pekerja di sektor formal dengan upah besar.


"Sebagian besar juga memiliki bisnis sendiri dan dengan orang lain," tulis Bank Dunia.

Selanjutnya, para masyarakat kelas menengah merupakan pembayar pajak pada masa depan. Mereka akan dibutuhkan untuk mendanai pengurangan kemiskinan, kebutuhan dana mitigasi risiko, peningkatan investasi hingga pertumbuhan ekonomi.

dan yang berikutnya,  kehadiran kelas menengah memberi pengaruh pada proses jalannya pemerintahan di Indonesia. Pertumbuhan kelas ini akan mendukung kohesi sosial dan stabilitas politik.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rolande Pryce, menyebut sebenarnya  kelas menengah adalah sumber dari separuh konsumsi rumah tangga.  

“Tingkat permintaan dari kelas menengah ini dapat mendorong pertumbuhan. Merekalah sumber dari hampir separuh konsumsi rumah tangga Indonesia dan mereka jugalah yang berinvestasi lebih pada sumber daya manusia,” urai Pryce, di Energy Building, Jakarta, Kamis (30/1).

Dalam periode 15 tahun terakhir, jumlah populasi kelas menengah Indonesia naik dari 7 persen menjadi 20 persen atau sekitar 52 juta orang.

Pryce mengatakan, perlu diatur kebijakan yang tepat dapat memperbesar populasi kelas menengah tersebut. Dari situlah mampu meningkatkan potensi pembangunan dan membawa Indonesia naik kelas menjadi negara maju.

Kebijakan itu adalah, menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih baik serta pendidikan yang berkualitas, serta jaminan kesehatan universal.

Itu adalah pekerjaan rumah agar bisa mendorong angka 115 juta populasi tersebut ke kelas menengah.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya