Berita

Yasonna H. Laoly/Net

Politik

ICW Minta Yasonna Dipecat, Yasonna Tanya Mens Rea

RABU, 29 JANUARI 2020 | 20:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly tidak terima dengan desakan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut dirinya layak dipecat sebagai menteri usai mencopot Ronny F. Sompie dari kursi Dirjen Imigrasi.

Menurut Yasonna, tidak ada mens rea (unsur subjektif) dirinya dalam kasus Harun Masiku, jadi ICW tidak layak mengungkapkan hal demikian.

"Itu hak dia bicara, urusan dia. Tapi kan lihat dulu, ada gak faktor-faktor mens rea-nya," ujarnya kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1).


Menteri asal PDI Perjuangan ini pun membantah dirinya buang badan lantaran mencopot Ronny pasca pihak imigrasi meralat informasinya soal keberadaan Harun Masiku yang ternyata pada 7 Januari 2020 sudah berada di Indonesia.

Menurutnya, Ronny dicopot karena paling bertanggung jawab atas salah informasi keberadaan buron KPK Harun Masiku. Saat itu imigrasi menyebut per 6 Januari 2020 Harun berada di luar negeri.  

"Tanggung jawabnya siapa yang paling apa di situ. Sistemnya saya sudah berapa bulan yang lalu bilang perbaiki sistem itu," tukasnya.

ICW menilai pencopotan Ronny dinilai tidak cukup. Sebab, jabatan tertinggi pada institusi Kementerian Hukum dan HAM yaitu Menkumham Yasonna.

"Lebih baik Yasonna juga dicopot oleh Presiden Jokowi. Sebab, bagaimana pun dia merupakan otoritas tertinggi Kementerian Hukum dan HAM," kata Kurnia saat dikonfirmasi, Selasa (27/1).

Kurnia menilai, Kementerian Hukum dan HAM telah diduga menyebarkan informasi sesat kepada publik soal keberadaan buronan KPK, yaitu kader PDI Perjuangan Harun Masiku.

Terlebih, Yasonna sempat "ngotot" bahwa Harun berada di luar negeri sejak 6 Januari 2020. Padahal, Harun sempat melintas di Bandara Soekarno-Hatta pada 7 Januari 2020.

"Faktanya dia (Yasonna) telah berkata tidak sesuai dengan fakta terkait keberadaan Harun Masiku. Jadi harusnya Yasonna ikut bertanggungjawab atas situasi hari ini," tegas Kurnia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya