Berita

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra/Net

Presisi

KPK-Polri Berupaya Maksimal Cari Persembunyian Harun Masiku

SELASA, 28 JANUARI 2020 | 17:21 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Upaya Polri dan KPK untuk memburu tersangka kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR, Harun Masiku masih buntu. Sekalipun kader PDIP itu sudah ditetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengungkapkan sampai saat ini, Polri dan KPK masih berupaya menyelidiki tempat  keberadaan Harun Masiku bersembunyi.

"Sampai hari ini, status pencarian Harun Masiku masih penyelidikan segala daya upaya kami maksimalkan untuk ketahui keberadaan yang bersangkutan," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (28/1).


Di sisi lain, Asep menekankan bahwa pihaknya telah berupaya maksimal membantu penyidik lembaga antirasuah dalam melakukan pengejaran terhadap eks caleg PDIP tersebut.

Salah satu cara yang dinilai Asep ampuh adalah pembentukan tim khusus oleh Kapolri Jenderal Idham Azis untuk melakukan pencarian terhadap terduga penyuap eks Komisioner KPU tersebut.

"Sebagaimana perintah Kapolri, beliau sangat konsen bantu KPK untuk cari Harun Masiku, sehingga ada timsus lidik dan kerjasama aktif dengan KPK," ujar Asep.

Ditjen Imigrasi Kemenkumham sebelumnya mencatat bahwa Harun Masiku pergi ke luar negeri sejak Senin, 6 Januari 2020. Tetapi, informasi terbaru menyebutkan bahwa Harun sudah ada di Indonesia per 7 Januari.

Harun Masiku merupakan caleg asal PDIP yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pemulusan proses PAW anggota DPR oleh KPK. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya.

Ketiganya yakni, eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, eks anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sekaligus orang kepercayaan Wahyu, Agustiani Tio Fridelina, dan pihak swasta, Saeful (SAE).

Wahyu Setiawan dan Agustiani ditetapkan sebagai pihak penerima suap. Sedangkan Harun dan Saeful merupakan pihak yang memberikan suap.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya