Berita

Huawei/Net

Dunia

Gara-Gara Huawei, Hubungan Inggris Dan AS Terancam Retak

SELASA, 28 JANUARI 2020 | 15:13 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perusahaan telekomunikasi raksasa asal China, Huawei Technologies Co. Ltd. menjadi biang keretakan hubungan antara dua sahabat lama, Amerika Serikat dan Inggris.

Menjelang keluarnya Inggris dari Uni Eropa per 31 Januari 2020, pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson tampaknya akan mengizinkan Huawei menjadi mitra pengakses jaringan 5G di Inggris melalui National Security Council (NSC) pada Selasa (28/1).

"Kami akan datang dengan solusi mendapatkan akses teknologi dan komunikasi yang fantastis, tapi juga (untuk) melindungi kepentingan keamanan dan melindungi kemitraan kunci kita dengan kekuatan-kekuatan keamanan lainnya di seluruh dunia," ujar Johnson kepada wartawan pada Senin (27/1).

Dimuat EU Observer, keputusan Inggris tersebut disayangkan Amerika Serikat yang sejak tahun lalu sudah bermasalah dengan Huawei lantaran curiga teknologi 5G Huawei berkaitan dengan layanan intelijen China.

Untuk diketahui, teknologi 3G sendiri biasanya digunakan untuk internet seluler, 4G untuk mobile broadband, sementara 5G digunkan untuk membuka konektivitas seperti mobil self-driving atau robot industri.  

Dilansir Reuters, Huawei hanya akan diizinkan Inggris untuk memasok peralatan jaringan non-inti sehingga akses Huawei ke sistem keamanan pusat negara tersebut terbatas.

Di sisi lain, keputusan Inggris ini mendapat respons dari AS. Melalui akun twitternya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mewanti-wanti agar Inggris paham dengan risiko terhadap keputusan bekerja sama dengan perusahaan China tersebut.

Tiga senator dari Partai Republik, Tom Cotton, John Cornyn, dan Marco Rubio bahkan telah mengirim surat di akhir pekan lalu ke NSC Inggris guna mendesak pelarangan pembangunan 5G oleh Huawei.

"Tindakan perusahaan menunjukkan catatan yang jelas tentang perilaku predator dan bermasalah. Demi kepentingan terbaik Inggris, hubungan khusus AS-Inggris, kesehatan dan kesejahteraan pasar yang berfungsi dengan baik untuk teknologi 5G untuk mengecualikan Huawei," bunyi surat tersebut.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya