Berita

Presiden Amerika Donald Trump/Net

Dunia

Tolak Tegas Perdamaian, Palestina: Amerika Tidak Netral, Lebih Bela Israel

SELASA, 28 JANUARI 2020 | 11:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan gembira mengabarkan akan merilis rencana perdamaian Israel-Palestina gagasannya itu pada Selasa (28/1), saat menjamu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.

"Besok (hari ini) jam 12.00 waktu AS, kami akan mengumumkan proposal rencana perdamaian. Ini adalah kemajuan terbesar yang pernah kita raih dalam mencapai kesepakatan antara Israel dan Palestina," kata Trump, Senin (27/1) di Washington DC.

Proposal gagasan itu telah dirancangnya selama tiga tahun untuk menyelesaikan salah satu konflik paling sulit di dunia. Sayangnya, Trump belum mau mengungkapkan detail rancangan perdamaian itu. Trump hanya mengatakan proposal gagasannya itu akan menemukan waktu untuk dilaksanakan.


Seperti dituliskan The New York Times, Senin (27/1), Trump mengklaim mendapat dukungan utama dari pihak Palestina mengenai isi proposal tersebut.

"(Proposal) ini mungkin memiliki kesempatan dan bahwa kita sudah semakin dekat. Kami berpikir kami bisa mendapat dukungan dari Palestina," kata Trump.

Trump menyebut sudah lama Palestina menginginkan perdamaian itu. "Rencana ini sangat bagus untuk mereka (Palestina), bahkan ini terlalu bagus untuk mereka," tutur Trump.

Negara-negara Arab juga mendukung proposal perdamaian gagasannya itu, menurut Trump.

Di sisi lain, Palestina berkeras menolak rencana perdamaian apa pun yang digagas Amerika. Palestina menganggap AS sudah tidak netral sebagai mediator lantaran kebijakannya terus membela Israel, terutama setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Maka, Palestina mendesak dunia agar menolak gagasan perdamaian Trump tersebut. Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga telah menolak berdialog dengan Amerika dalam bentuk apa pun.
Pihak Palestina menegaskan, Trump tidak pernah mengajak berdialog terkait proposal perdamaian tersebut, bahkan sejak pertama digagas.

"Kami menyerukan komunitas internasional untuk tidak bermitra dan mendukung rencana ini karena berlawanan dengan hukum internasional," kata Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh dalam rapat kabinet awal pekan ini.

"Rencana perdamaian ini hanya untuk menyelamatkan Trump dari pemakzulan dan menyelamatkan Netanyahu dari penjara. Ini bukan rencana perdamaian Timur Tengah," ucap Shtayyeh.

Rencana perdamaian ini memang dirilis Trump di saat dirinya menghadapi sidang pemakzulan di Senat. Sementara itu, Netanyahu juga tengah menghadapi dakwaan dugaan korupsi menjelang pemilihan umum ulang setelah gagal meraih mayoritas suara pada September lalu.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya