Berita

Petinggi Pelindo II jadi saksi dalam kasus yang menjerat RJ Lino/Net

Hukum

KPK Panggil Pejabat Pelindo II Untuk Tersangka RJ Lino

SENIN, 27 JANUARI 2020 | 11:24 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Manajer Akuntansi Keuangan PT Pelindo II (Persero) Miftahul Huda. Pemanggilan ini terkait kasus dugaan suap proyek pengadaan 3 unit QCC di PT Pelindo II yang menjerat mantan Dirut PT Pelindo II, Richard Joost (RJ) Lino.

Miftahul sedianya diperiksa untuk melengkapi berkas perkara penyidikan kasus RJ Lino tersebut.

"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka RJL (RJ Lino)," ujar Plt Jurubicara KPK Ali Fikri melalui pesan singkatnya, Senin (27/1).


Ali mengatakan, KPK berjanji akan menuntaskan kasus yang merugikan keuangan negara sekurang-kurangnya Rp 100 miliar tersebut. Pun tidak akan menghentikan perkara dengan mengeluarkan SP3 (Surat Penghentian Penyidikan Perkara) kasus ini.

"Penyidik tentunya akan melanjutkan pendidikan itu. Apakah kemudian tentang ahli atau kemudian bisa dilakukan berkas tahap 1 ke Jaksa secara formil materiilnya. Sehingga perkara ini akan lebih cepat diselesaikan," kata Ali.

RJ Lino pun sempat memenuhi panggilan penyidik KPK pada Kamis (23/1) lalu. Dia mengklaim hanya memperkaya perusahaannya, bukan memperkaya dirinya sendiri hingga menyandang status tersangka.

"Saya cuma bilang satu hal. Saya waktu masih di Pelindo, aset Pelindo II itu Rp 6,5 triliun. Waktu saya berhenti, asetnya 45 triliun," ujar Lino.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan RJ Lino sebagai tersangka sejak akhir 2015. RJ Lino diduga menyalahgunakan jabatannya dengan menunjuk langsung HDHM dari China dalam pengadaan 3 unit QCC. Pengadaan QCC tahun 2010 diadakan di Pontianak, Palembang, dan Lampung. Proyek pengadaan QCC ini menggunakan anggaran sekitar Rp 100 miliar.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya