Berita

Petugas Melakukan Pemeriksaan Terhadap Warga/Net

Kesehatan

Korban Tewas Bertambah 80 Orang, Virus Corona Menular Cepat Walau Masih Masa Inkubasi

SENIN, 27 JANUARI 2020 | 09:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Virus corona yang mematikan itu semakin membuat masyarakat dihinggapi ketakutan. Data terbaru dari South China Morning Post mengabarkan adanya angka penambahan korban tewas menjadi 80 orang di China dan secara global sekitar 2.700 orang telah terifeksi, Senin (27/1).

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyebutkan bahwa jenis virus corona yang baru dapat menular meskipun masih berada di dalam tahap inkubasi.

Direktur Komisi Kesehatan Nasional China, Ma Xiaowei, mengatakan kepada wartawan bahwa penyebaran virus sudah semakin cepat meskipun ada upaya mitigasi.

Pemahaman pihak berwenang tentang virus ini pun dianggap Ma masih 'terbatas'.  Selain itu, risiko yang ditimbulkan dari kemungkinan mutasi masih belum jelas diketahui.

"Wabah diperkirakan masih berlanjut untuk beberapa waktu ke depan," kata Ma.

Tidak seperti SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), virus corona jenis baru ini dapat menular selama periode inkubasinya. Periode inkubasi adalah waktu yang diperlukan dari paparan virus dan munculnya gejala pertama yang berkembang menjadi karakteristik dari suatu penyakit.

Ma menyebutkan bahwa orang yang terinfeksi virus tersebut mungkin tidak segera menunjukkan gejala tertentu.

Kondisi ini semakin mempersulit pihak berwenang untuk mengendalikan penyebaran dari virus corona ataupun mencegah infeksi lebih lanjut.

Sementara para ilmuwan di China tengah berupaya untuk mengembangkan sebuah vaksin yang dapat melawan virus corona ini. Chinese Centre for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan bahwa peneliti telah mengisolasi virus untuk diteliti, Minggu (26/1).

Pihak AS, Perancis, dan Rusia tengah bersiap untuk membawa warganya keluar dari Wuhan seiring dengan jumlah korban tewas yang meningat tajam di China. Negara-negara lain juga meningkatkan tindakan karantina dalam upaya untuk mencegah infeksi lebih lanjut di wilayah mereka.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya