Berita

Plt Jurubicara KPK Ali Fikri/RMOL

Hukum

KPK Ogah Komentari Hasto Yang Diduga Sempat "Berlindung" Di PTIK

SABTU, 25 JANUARI 2020 | 09:18 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) enggan berkomentar soal keberadaan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Krostiyanto yang diduga sempat berada di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada saat penyidik KPK melakukan pengembangan operasi senyap pimpinan KPK-politisi PDIP.

Namun nahas, penyidik KPK dicegah oleh beberapa orang polisi hingga dites urine.

Plt Jurubicara KPK Ali Fikri mengatakan bahwa hal-hal semacam itu tidak dapat diumumkan ke publik lantaran telah masuk materi penyidikan perkara dalam hal ini kasus dugaan suap pengurusan Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR RI PDIP yang menjerat mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan.


"Nah, ini pertanyaan sudah masuk ke materi, ya. Strategi penyelidikan dan penyidikan kan bagian dari satu-kesatuan informasi yang enggak bisa dipisahkan," kata Ali.

Lebih lanjut, Ali menegskan, semua pihak dapat mengikuti kasus yang tengah berjalan ini. Termasuk nanti jika sudah memasuki persidangan dan terbuka untuk umum.

"Sekali lagi untuk hal ini tidak akan kami sampaikan kepada masyarakat, tetapi kita melihat nanti di persidangan," demikian Ali.

Hasto sebelumnya membantah bahwa dirinya sempat bersembunyi di Kantor PTIK saat tim Satgas KPK ada yang bergerak ke 'markas polisi' itu.

"Saya sejak kemarin mempersiapkan seluruh penyelenggaraan Rakernas (PDIP) ini," kata Hasto kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jumat lalu (10/1).

Dalam kasus ini, KPK telah memeriksa beberapa saksi. Termasuk Hasto bersama Komisioner KPU Hasyim Asyari dan Evi Novida Ginting Manik. Kemudian, tiga orang Staf DPP PDIP Geri, Kusandi dan Riri. Namun, Riri tidak hadir dari pemeriksaan penyidik KPK lantaran izin sakit.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya