Berita

Ilustrasi/Net

Politik

PDIP Usul Ambang Batas Parlemen Di Angka 5, OSO: Idealnya 3 Persen

SABTU, 25 JANUARI 2020 | 03:25 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

PDI Perjuangan mengusulkan menaikkan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold dari 4 persen menjadi 5 persen dalam memperjuangan revisi UU Pemilu.

Partai banteng merah itu berdalih naiknya ambang batas parlemen bertujuan untuk untuk mengembalikan pemilu menggunakan sistem proporsional tertutup.

Langkah PDI Perjuangan tersebut tidak disambut baik oleh Partai Hanura, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan idealnya ambang batas parlemen itu di angka 3 persen.


"3 persen gitu (idealnya)," kata OSO di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/1).

Menurutnya, angka lima persen tidak masuk akal. Dengan menaikkan ambang batas parlemen, dinilai hanya upaya membatasi gerak partai kecil seperti Hanura dalam menjalani politik.

"Jadi kalau semua yang dapat berilah angka yang rasionalable, yang kira-kira semua partai bisa ikut serta," tandasnya.

Pada Pemilu 2019, ambang batas parlemen adalah 4 persen. Sejumlah parpol yang telah lolos verifikasi di KPU tidak bisa melenggang ke Senayan. Mereka antara lain PSI, Perindo, Hanura, Garuda, Berkarya, PBB dan PKPI.

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto memerintahkan DPP partai dan fraksi DPR RI untuk memperjuangkan revisi UU Pemilu dengan meningkatkan ambang batas parlemen sekurang-kurangnya 5 persen.

"Pemberlakuan ambang batas parlemen ini secara berjenjang. 5 persen untuk DPR RI, 4 persen DPRD provinsi, dan 3 persen DPRD kabupaten/kota," tutup Hasto usai penutupan Rakernas I PDIP di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya