Berita

Sekjen PDIP, hasto Kristiyanto/RMOL

Politik

Hasto Kristianto Diperiksa KPK, Damai Hari Lubis: Semoga Bukan Formalitas

JUMAT, 24 JANUARI 2020 | 22:45 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pemeriksaan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto sebagai saksi kasus dugaan suap yang melibatkan kadernya Harun Masiku diharapkan tidak hanya sebuah formalitas agar KPK dianggap berani.

Sekretaris Dewan Kehormatan DPP Kongres Advokat Indonesia (KAI), Damai Hari Lubis berharap penyidik KPK benar-benar menjalankan proses hukum saat memeriksa Hasto.

"Kami berharap KPK benar-benar memeriksa terhadap diri Hasto sesuai proses hukum yang berlaku (due process of law)," ucap Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/1).


Ketua Aliansi Anak Bangsa (ABB) itu juga sangat tidak mengharapkan pemeriksaan yang dilakukan penyidik KPK kepada Hasto hanya sebuah formalitas agar KPK dianggap berani memeriksa terhadap partai penguasa saat ini.

"Bukan hanya formalitas yang ujung-ujungnya KPK justru menjadi helper dan selaku Jubir Hasto dengan memberikan keterangan pers yang isinya bahwa Hasto tidak terlibat, bahkan merupakan korban fitnah (slachtoffers van smaad) dari si pelaku fitnah (daders van laster) yakni tersangka Saiful Bahri atau Wahyu Seiawan," kata Damai.

Bahkan, Damai berharap KPK untuk tidak takut menetapkan tersangka terhadap Hasto jika memiliki bukti-bukti yang kuat keterlibatannya.

"Bila Hasto atas hasil bukti-bukti yang ada memang terlibat secara hukum, maka mesti dijadikan tersangka. Bukan sebaliknya Hasto justru menjadi saksi dalam peristiwa delik korupsi yang dilakukan oleh Harun Masiku selaku pemberi suap bersama-sama dengan Komisioner KPU Wahyu Setiawan selaku penerima suap," tegasnya.

Diketahui, Hasto Kristianto bersama ketiga staf DPP PDIP diperiksa penyidik KPK pada hari ini Jumat (24/1).

Selain itu, penyidik juga memeriksa Komisioner KPU yakni Hasyim Asyari dan Evi Novida Ginting. Mereka diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Saeful Bahri dalam kasus dugaan suap terkait pergantian anggota DPR RI 2019-2024.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya