Berita

Dirjen Imigrasi Ronny Sompie (kanan)/Net

Politik

Ronny Sompie Pastikan Menteri Yasonna Tidak Berniat Bohongi Publik

JUMAT, 24 JANUARI 2020 | 17:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memastikan kabar keberadaan politisi PDIP Harun Masiku yang disampaikan Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly bukan rekayasa untuk membohongi publik.

Hal ditegaskan langsung Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny F. Sompie saat menggelar konferensi pers di Gedung Ditjen Imigrasi, Jakarta Selatan, Jumat (24/1).

Dalam jumpa pers ini, Ronny membeberkan kronologi awal kepergian Harun Masiku ke Singapura pada 6 Januari 2020 lalu.


"HM meninggalkan Jakarta melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Garuda Indonesia GA832 pukul keberangkatan 11.18 dengan tujuan Singapura," ucap Ronny F. Sompie kepada wartawan, Jumat (24/1).

Selanjutnya, kata Ronny, hingga tanggal 9 Januari pihaknya belum mendapatkan permintaan pencegahan terhadap Harun dari penyidik KPK usai melakukan OTT terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan pada 8 Januari.

"Tanggal 13 Januari, Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Kabag Humas menyampaikan kepada media melalui media telepon dan WhatsApp bahwa HM tercatat keluar Indonesia pada tanggal 6 Januari 2020 melalui Bandara Soekarno-Hatta dengan tujuan Singapura," kata Ronny.

Hingga pada 16 Januari, Koran Tempo memuat berita bahwa Harun terbang dari Singapura ke Indonesia menggunakan pesawat Batik Air ID 7156 yang bersumber dari manifest dan keterangan saksi yang melihat.

Pada hari yang sama, kata Ronny, Menkumham Yasonna Laoly melayani doorstop kepada wartawan dan menyampaikan informasi bahwa Harun pergi ke Singapura pada 6 Januari berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kabag Humas Ditjen Imigrasi. Data ini diperoleh dari data perlintasan yang tercatat di pusat data keimigrasian.

"Beliau hanya memegang satu data saja ya, hanya memegang satu data dan data itu bukan diperoleh atas dasar rekayasa atau alasan-alasan beliau untuk membohongi publik, tidak ada," tegasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya