Luhut bawa pulang investasi Australia dari Davos/Net
Ada sejumlah 'oleh-oleh' penting dari hasil kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, selama 4 hari di Davos, Swiss.
Salah satunya adalah rencana Australia untuk berinvestasi dalam sektor hydropower dan bushfire atau penanganan kebakaran hutan.
Menko Luhut mengaku terkejut ketika salah seorang pengusaha terkaya di Australia, Andre Forest, mengaku ingin berinvestasi di Indonesia.
“Tiba-tiba staf saya mengajukan pertemuan dengan Andre Forest, pengusaha dari Australia. Awalnya saya tidak tahu, tapi setelah saya ketemu, dia langsung bilang kalau mau investasi di Indonesia. Dia salah satu orang terkaya di Australia,†ucap Luhut di Davos, Swiss, Jumat (24/1).
Rencananya, pihak Australia ingin berkunjung ke Indonesia pada Februari mendatang. Kunjungan tersebut merupakan
follow up dari rencana investasi di
hydropower dan
bushfire (kebakaran hutan).
“Dia bilang mau bangun kerja sama
bushfire dengan Indonesia. Saya bilang kebetulan saya dulu yang menangani
bushfire dengan yang paling parah tahun 2015, jadi saya punya pengalaman juga untuk itu. Jadi kita punya suatu teknologi untuk kerja sama,†ujarnya.
Lanjut Luhut, pihak Australia juga ingin terlibat dalam mengatasi masalah sampah plastik. “Dia bilang ingin mendonasikan uangnya. Uangnya hampir 3 miliar dolar AS untuk urusan kemanusiaan. Nah ini satu yang menurut saya sangat hebat,†lanjutnya.
Selain itu, ada pula kerja sama untuk penanganan
hydrogen,
carbon credit, mengenai
startup yang jadi misalnya
micro credit.
“Dia mau terlibat masalah petani, nelayan yang mendapat ikan tidak bagus, dan banyak sekali. Angkanya bervariasi. Namun satu hal, Indonesia menjadi perhatian mereka,†tutupnya.