Berita

Ilustrasi Golkar/RMOL

Politik

Ada 'Wasit Jadi Pemain' Di Fit And Proper Test Golkar Untuk Pilkada Lampung

JUMAT, 24 JANUARI 2020 | 05:26 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

DPD Partai Golkar Provinsi Lampung telah menggelar fit and proper test kepada 54 bakal calon kepala daerah (Balonkada) dan bakal calon wakil kepala daerah untuk 8 Pilkada Lampung 2020, Rabu (22/1).

Fit and proper test yang dibuka Ketua DPD Partai Golkar Lampung, Arinal Djunaidi ini dilakukan oleh Ketua Tim Penjaringan DPD Partai Golkar Lampung, Tony Eka Candra dan 7 panelis, yakni Hanan A.Rozak, MS; Hidayat, SH; Thaib Husin, SH; Heri Wardoyo, SH; DR. H. Fauzi, M.Kom, Akt; Drs. Romudin Adam; serta Nizwar Affandi, SIP, MIP.

Namun demikian, fit and proper test tersebut disayangkan lantaran tak melibatkan kalangan akademisi.


Menurut pengamat politik Unila, Dedi Hermawan, kehadiran akademisi paling tidak bisa memberi warna tersendiri karena mampu memberi perpektif yang lebih objektif dalam menilai.

“Kehadiran akademisi akan membantu citra terpercaya fit and proper test yang dilakukan oleh Golkar, akan lebih baik dengan hadirnya unsur akademisi,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOLLampung, Kamis (23/1).

Selain itu, ia juga menilai Ketua tim penjaringan Tony Eka Candra yang juga maju menjadi balonkada Lampung Selatan bisa menimbulkan bias keseriusan fit and proper test.

Sebab, muncul istilah ‘wasit jadi pemain‘. Masyarakat akan menilai bahwa proses itu hanya sekadar formalitas.

“Golkar sebagai partai besar mesti menjaga kepercayaan publik melalui momentum ini, apalagi dalam rangka memilih calon yang akan diusung. Rakyat sangat berharap proses ini akan menghasilkan calon terpilih yang benar-benar teruji dari aspek kapasitas, kompetensi, integritas, profesionalitas,” tambah Dedi.

Senada dengan Dedi, pengamat politik Unila, Yusdianto mengatakan hadirnya Tony Eka Candra sebagai ketua tim penjaringan tidak adil dan memberi kesan fit and proper test hanya formalitas.

“Jika demikian, tidak perlu fit and proper test, langsung dirapatkan di tingkat partai atau dengan tanpa fit and proper test itu, Partai Golkar punya sudut pandang sendiri,” katanya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya