Berita

Aksi Mengikat Hewan Babi Pada tali Bungee Jumping Yang Dikecam Netizen/Net

Dunia

Ikat Babi Di Bungee Jumping, Netizen Kecam Taman Hiburan

SELASA, 21 JANUARI 2020 | 10:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seekor babi hidup diikat pada tali bungee jumping. Kemudian hewan itu didorong dari platform setinggi 70 meter. Aksi yang direkam dan diunggah di Wiebo itu pun mendapat kecaman dari netizen. Terutama aksi itu dilakukan sebagai tontonan pembukaan sebuah taman hiburan.

Hewan babi seberat 75kg itu diikat dengan tali bungee oleh dua laki-laki. Kemudian didorong dari platform. Saat hewan itu jatuh ke tanah, terdengar dari rekaman video suara orang-orang bersorak-sorak, seprti yang tertulis di Asia One, Selasa (21/1).

Banyak netizen yang mengecam perbuatan itu.


"Aku tidak melihat sesuatu yang lucu di dalamnya," komentar netizen di  Weibo.

"Kenapa ada orang yang tertawa? Hanya karena binatang itu tidak bisa mengungkapkan rasa takut bukan berarti itu bukan rasa takut."

Bahkan ada netizen yang berkomentar marah, "Mengikat bosnya dan menjatuhkannya akan jauh lebih menghibur," kata orang itu.

Aksi tersebut adalah bagian dari pertunjukkan pembukaan bungee jumping di taman hiburan Mexin Wine Town di kota Chongqing, China barat daya.

Terkait kecaman dari netizen, pemilik taman yang tidak disebutkan namanya mencoba menjelaskan kejadian itu.

"Ini hari pembukaan kami.Kami membiarkan babi melakukan lompatan pertama karena harga daging babi sangat tinggi tahun ini dan baru-baru ini mereka turun sedikit," begitu alasannya.

Ia juga beralasan, aksi itu dipentaskan untuk menandai akhir Tahun Babi dan awal Tahun Tikus yang dimulai pada hari Sabtu kemarin.

Sebelumnya, wabah demam babi Afrika pada Agustus 2018 telah menyebar ke seluruh negeri di china dan memusnahkan sekitar 200 juta hewan. Musibah itu membuat harga babi melambung. Padahal daging babi adalah makanan pokok di China.

Pada bulan Desember lalu, harga daging babi mencapai dua kali lipat.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya