Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Awak Kapal Indonesia Kembali Diculik, Pemerintah Imbau Tak Melaut Dulu

SELASA, 21 JANUARI 2020 | 08:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Penculikan awak kapal asal Indonesia kembali terjadi. Sang penculik juga tidak lain dan tidak bukan adalah Kelompok Abu Sayyaf yang berbasis di Filipina bagian selatan. Pemerintah Indonesia pun langsung mengimbau awak kapal Indonesia untuk tidak melaut untuk sementara waktu.

Aksi penculikan ini dikabarkan terjadi pada Kamis malam (16/1). Berawal dari hilangnya sebuah kapal ikan milik Malaysia yang berawak 8 orang WNI di perairan Tambisan, Lahan Datu, Sabah sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Dari keterangan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Kantor Berita Politik RMOL pada Selasa (21/1), kapal ikan dengan nomor registrasi SSK 00543/F terlihat masuk kembali ke perairan Tambisan dari arah Filipina keesokan harinya, Jumat (17/1) pukul 21.10 waktu setempat.


Sayangnya, dari 8 orang awak kapal, yang kembali hanya 3 orang. Dari ketiganya, diketahui lima orang lain telah dibawa oleh Abu Sayyaf.

Menyesalkan kejadian yang serupa terus berulang, pemerintah RI langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina guna membebaskan lima orang awak kapal tersebut.

Pemerintah, melalui perwakilan di Kota Kinabalu dan Tawau, juga telah mengimbau awak kapal WNI untuk tidak melaut. Setidaknya hingga perairan Sabah bisa kembali dipastikan keamanannya.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau kepada calon pekerja migran yang akan berangkat ke luar negeri untuk sementara waktu tidak bekerja sebagai awak kapal yang beroperasi di perairan Sabah.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya