Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Malaysia Kembalikan 150 Kontainer Sampah Ilegal Ke Negara Asal

SENIN, 20 JANUARI 2020 | 17:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Malaysia telah mengirim kembali 150 kontainer limbah plastik atau 3.737 metrik ton yang diimpor secara ilegal ke negara-negara asalnya sejak akhir tahun lalu.

Data yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim (MESTECC) pada Senin (20/1) menyebutkan Malaysia telah mengirim kembali limbah plastik ke 13 negara asalnya.

Sebanyak 43 kontainer dikirim kembali ke Prancis, 42 ke Inggris, dan sisanya ke Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, dan Portugal. Kontainer-kontainer itu dikirim melalui pelabuhan di Klang, Penang, dan Serawak.


"Jika orang ingin melihat kami sebagai tempat sampah dunia, Anda bermimpi," ujar Menteri MESTECC, Yeo Bee Yin kepada wartawan saat melakukan inspeksi di pelabuhan Penang seperti dimuat The Telegraph.

Yeo memperingatkan bahwa negara-negara di Asia Tenggara bukan lah tempah sampah dunia. Lebih lanjut, ia mengatakan biaya pengiriman ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan pelayaran dan importir.

Selain itu, diketahui sebanyak 218 pabrik ilegal yang menerima limbah-limbah tersebut juga telah ditutup oleh pemerintah.

Yeo menambahkan, 110 kontainer sampah juga akan menyusul dikirim ke negara-negara asalnya per pertengahan tahun ini. Di mana dari informasi yang beredar, 60 kontainer di antaranya akan dikirim ke AS, 15 ke Kanada, 14 ke Jepang, dan 8 ke Belgia.

Sejak China melarang impor sampah plastik pada 2018, negara-negara yang didominasi negara maju mengirimkan sampahnya ke negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia, dan Filipina.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya