Berita

Perdana Menteri Shinzo Abe/Getty Net

Dunia

Cemaskan Perkembangan Militer China Dan Korut, Jepang Akan Buat Unit Pertahanan Luar Angkasa

SENIN, 20 JANUARI 2020 | 13:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pesatnya perkembangan militer China dan Korea Utara telah meningkatkan kekhawatiran negara-negara tetangga mereka. Jepang jadi salah satu negara yang merasakan kekhawatiran itu.

Sejumlah antisipasi pun mulai disiapkan Pemerintah Jepang. Dalam pidatonya di parlemen pada Senin (20/1), Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan akan membentuk unit pertahanan luar angkasa untuk melindungi diri dari potensi ancaman dari negera-negara tetangganya.

Nama unit tersebut adalah 'The Space Domain Mission Unit'. Unit ini akan beroperasi mulai April 2020 di bawah kontrol langsung Angkatan Udara Bela Diri Jepang. Unit ini juga akan bekerja sama dengan Komando Luar Angkasa AS yang baru diresmikan Agustus lalu.


Selain itu, unit ini juga akan dikolaborasikan dengan sistem pertahanan diri dari ancaman dunia maya dan gangguan elektromagnetik terhadap satelit Jepang. Pasalnya, China dan Rusia diketahui tengah mencari cara untuk menganggu, menonaktifkan, dan menghancurkan satelit tersebut.

"Kami akan secara drastis meningkatkan kemampuan dan sistem untuk mengamankan keunggulan," ujar Abe seperti dikutip dari The Washington Post.

Rencananya, unit luar angkasa ini akan beroperasi di Fuchu, pinggiran barat Tokyo. Nantinya ada sekitar 20 orang yang tergabung dalam unit ini untuk melakukan navigasi dan komunikasi berbasis satelit dengan pasukan lain di lapangan.

Jepang pun terlihat serius dengan proyek ambisius ini. Pasalnya, Kabinet Abe pada Desember pun sudah menyetujui anggaran sebesar 50,6 miliar yen atau setara dengan Rp 6,2 triliun (Rp 123/yen) untuk mengembangkan proyek-proyek luar angkasa.

Dalam pidatonya, Abe menegaskan akan terus mendorong Pasukan Bela Diri Jepang meningkatkan kapabilitasnya seiring meningkatnya kemampuan militer China dan Korea Utara.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya