Berita

Konpers PDIP yang dihadiri politisi sekaligus Menkumham Yasonna Laoly/Net

Politik

Rajin Safari Usai OTT, Pengamat: PDIP Seolah-olah Menempatkan Hasto Jadi Martir

SENIN, 20 JANUARI 2020 | 06:24 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Ada tanda tanya besar di balik manuver Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke sejumlah lembaga seperti Dewan Pengawas KPK, hingga ke Bareskrim Polri usai operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

"Ini tentu ada sesuatu, apa yang ditakuti PDIP untuk dibongkar?" kata pengamat politik Igor Dirgantara kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/1).

Ia menduga, manuver PDIP berkenaan dengan kasus OTT KPK yang juga melibatkan politisi PDIP, Harun Masiku yang masih buron. Terlebih belakangan ada dugaan keterlibatan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dalam kasus tersebut.


"Kalau saya lihat, dugaannya PDIP berusaha agar Hasto tidak ditangkap, jadi seolah-olah menempatkan (Hasto) kayak korban, kayak martir. Yang ingin dicegah itu dugaan keterlibatan Hasto. Dari awal Hasto juga sudah bilang jadi korban framing," sambungnya.

Hal lain yang bisa dimaknai dalam manuver PDIP yakni upaya membungkam sejumlah pegiat antikorupsi yang vokal terhadap isu pelemahan KPK.

Pembungkaman tersebut dilakukan dengan cara memperlihatkan bahwa ada ketegasan KPK dalam menindak politisi, termasuk PDIP sebagai partai penguasa.

"Salah satu aktor yang melemahkan KPK kan Jokowi dan kedua DPR. Itu sudah jadi rumusan untuk kalangan pegiat antikorupsi. Jadi skenarionya cuma ribut di awal, semacam bluffing politik yang dimainkan, nanti adem kembali," tutupnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya