Berita

Keraton Agung Sejagat/Net

Publika

Kerajaan Di Negeri Republik

MINGGU, 19 JANUARI 2020 | 10:31 WIB

INI bicara tiga Kerajaan yang ditemukan tahun 2020 yang cukup menggegerkan dan menggelikan.

Keraton Agung Sejagat dengan Raja R.Toto Santoso dan Ratu Fanni Aminadia di Purworejo Jawa Tengah. Lalu muncul Sunda Empire di Bandung yang diketahui atas tayangan video yang nampaknya tahun 2019.

Terakhir, Kesultanan Selaco Selacau Tunggul Rahayu di Parungponteng, Tasikmalaya. Sultannya adalah Rohidin alias Sultan Patrakusumah VIII. Komplek kesultanan "hijau" ini berdiri sejak 2004.


Ketiga “kerajaan" di atas tidak memiliki akar kesejarahan yang berdasar bukti. Hingga lebih pada khayalan masa lalu yang konon  untuk mengantisipasi masa depan. Banyak pandangan yang menyatakan bahwa fenomena kerajaan  tersebut adalah akibat dari stress atau tekanan jiwa, di samping ada juga yang bertendensi penipuan.

Totok Santoso sang raja sebelumnya pernah tinggal di rumah bedeng kontrakan 2x3 meter di daerah Ancol Jakarta. Bangkrut dengan utang ke bank 1,3 miliar.

Muncul raja, kaisar, atau sultan yang anehnya selalu ada pengikut itu jika ditelusuri memang berasal dari khayalan tentang kekuasaan. Hampir serupa dengan kasus nabi atau malaikat palsu seperti Mozadek, Lia Eden atau lainnya.

Bisa berasal dari mimpi, wangsit, atau halusinasi. Paham yang lebih universal juga berasal dari khayalan yang dikemas dengan narasi keilmuan seperti komunisme, kapitalisme, dan di dalam agama juga ada.

Khayalan kekuasaan dapat memproduk segala macam. Ketika "competitiveness" lemah yang paling mudah memang klaim. Tidak tanggung tanggung mendunia seperti Keraton Sejagat atau Sunda Imperium. Kini juga perlu ditelusuri lagi di Jawa Barat akan bertambah khazanah "kerajaan baru" yang diawali dari "Forum Silaturahmi Sunda Sadunya". Sentimen budaya yang bisa bergeser ke arah kekuasaan.

Ciri kerajaan yang utama adalah berpusat pada kekuasaan raja, kekerabatan (nepotisme), lalu keseragaman karena anti demokrasi, hubungan patron klien kadang penghambaan, anti kritik, serta tidak peduli pada kualitas sang raja apakah cerdas atau dungu, berpandangan tajam dan luas atau planga plongo, bijak atau zalim, bermoral atau tidak. Simbolisasi lebih penting daripada esensi dan misi pelayanan publik.

Nah yang patut diwaspadai sebenarnya bukan kerajaan di negeri republik, tetapi kekuasaan di negeri republik yang merasa kerajaan.

Presiden rasa raja. Menjadi republik khayalan yang seolah berskala gaul dunia padahal kualitas lokal, dipilih tapi direkayasa, demi rakyat namun kepentingan pejabat, memberantas korupsi padahal memelihara pelaku korupsi, sederhana dan tidak ambisi sambil memeluk erat kursi.

Republik khayalan seperti Dunia Fantasi yang di dalamnya ada istana boneka. Berperahu dengan nyaman tapi semua yang ada di sekitar hanya boneka. Menikmati kepalsuan.

Kasihan bangsa jika dipimpin oleh orang yang penuh halusinasi. Citra yang utama bukan cita cita atau realita. Raja nista yang dicitrakan mulia.

M Rizal Fadillah

Pemerhati politik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya